Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Selasa, 04 Maret 2025 | 13:27 WIB
Bupati Bogor Rudy Susmanto di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/M Fikri Setiawan)

SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat membuka posko kebencanaan di empat zona wilayah untuk mempermudah koordinasi pendataan dan penanganan bencana.

Bupati Bogor Rudy Susmanto usai rapat koordinasi kebencanaan Kantor Bupati Bogor, Selasa (4/3/2025), menjelaskan empat posko tersebut tersebar di zona barat, timur, utara, dan selatan. Kemudian, untuk posko utama ada di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jalan Tegar Beriman, Cibinong.

"Posko tersebut dilengkapi dengan fasilitas kesehatan, logistik semuanya ada di situ, lalu pendataan di masing-masing wilayah semuanya masuk ke situ," kata Rudy dilansir ANTARA.

Bupati Bogor Rudy Susmanto bersama Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto di Kantor Bupati, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/3/2025). ANTARA/M Fikri Setiawan

Keberadaan posko kebencanaan di empat zona wilayah ini, membuat kebutuhan hingga distribusi logistik menjadi terpadu dan tercatat satu pintu.

Baca Juga: Bendung Katulampa Siaga 2, Warga Bogor, Depok dan Jakarta Diminta Waspadai Potensi Banjir

Kemudian, pembagian zona wilayah kebencanaan juga untuk memudahkan pola kerja personel penanganan bencana.

"Di empat titik itu, misal kejadian di Gunungputri, tidak perlu tarik (personel) dari Cisarua, kasian personel BPBD juga jumlahnya terbatas, mereka juga kemampuan fisiknya ada batasnya, maka saya minta dibentuk empat posko," ujarnya.

Di samping itu Rudy juga mengajak seluruh instansi vertikal di Kabupaten Bogor untuk dapat bergabung di posko kebencanaan yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor.

Rudy menekankan, status tanggap darurat bencana yang telah ia tetapkan pada Senin (4/3) perlu ditindaklanjuti dengan secara tuntas menangani bencana.

"Jadi bukan hanya bagaimana menangani pengungsi dan banjir, tapi bagaimana menuntaskan banjir di masing-masing wilayah, selagi statusnya masih tanggap darurat bencana," kata Rudy menegaskan.

Baca Juga: BNPB: Kabupaten Karawang Masih Bertatus Siaga Darurat Bencana

Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, pada Minggu (2/3) mengakibatkan bencana alam hidrometeorologi di 28 desa yang ada di 16 kecamatan Kabupaten Bogor.

"Bencana alam hidrometeorologi berupa tanah longsor, banjir, orang hanyut, dan angin kencang," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor M Adam Hamdani.

Tanah longsor terjadi di delapan kecamatan, yaitu Kecamatan Cijeruk, Desa Cijeruk dan Desa Tanjungsari; Kecamatan Sukaraja, Desa Cimandala dan Desa Nagrak; Kecamatan Megamendung, Desa Kuta, Desa Sukagalih, Desa Gadog, dan Desa Sukakarya.

Kemudian, Kecamatan Sukamakmur, Desa Sirnajaya; Kecamatan Ciawi, Desa Bojong Murni; Kecamatan Sukajaya, Desa Harkatjaya; Kecamatan Leuwisadeng, Desa Sadengkolot; dan Kecamatan Babakan Madang, Desa Bojongkoneng.

Banjir terjadi di tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Parungpanjang, Desa Kabaosiran dan Desa Cibunar; Kecamatan Cisarua, Desa Tugu Utara, Desa Tugu Selatan, Desa Batu Layang, Desa Kopo, Desa Jogjogan, dan Desa Cibeureum.

Lalu, Kecamatan Bojonggede, Desa Rawa Panjang; Kecamatan Cigudeg, Desa Rengasjajar; Kecamatan Tenjo, Desa Cilaku; Kecamatan Dramaga, Desa Babakan; dan Kecamatan Rumpin, Desa Sukasari.

Kejadian orang hanyut terjadi di Kecamatan Cisarua, Desa Citeko. Sementara itu, angin kencang terjadi di Kecamatan Jasinga, Desa Setu.

Load More