Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Selasa, 04 Maret 2025 | 13:16 WIB
Bupati Bogor Rudy Susmanto bersama Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto di Kantor Bupati, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/3/2025). ANTARA/M Fikri Setiawan

SuaraJabar.id - Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan telah menyurati Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI untuk meminta bantuan memodifikasi cuaca di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, setelah daerah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi selama dua hari terakhir.

"Hari ini pun kita bersurat ke BNPB Republik Indonesia mengajukan untuk modifikasi cuaca di Kabupaten Bogor," kata Rudy usai rapat koordinasi penanganan bencana di Cibinong, Selasa (4/3/2025).

Permohonan bantuan modifikasi cuaca tersebut dilayangkan setelah ia menerima informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan Kabupaten Bogor masih akan diguyur hujan dengan intensitas tinggi selama tiga hari ke depan.

Foto udara kondisi jembatan Ciliwung yang putus akibat meluapnya sungai Ciliwung di Desa Jogjogan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/3/2025). Hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan air sungai meluap dan mengakibatkan jembatan penghubung Desa Jogjogan dan Desa Leuwimalang Kecamatan Cisarua, yang biasa digunakan warga untuk beraktivitas warga, putus tidak bisa dilewati. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/YU

"Apabila kita diguyur hujan dengan intensitas yang tinggi terus menerus seperti sekarang, kita tidak ingin hal yang tidak kita inginkan terjadi, maka kita berharap dari BNPB RI dapat membantu wilayah Kabupaten Bogor untuk melakukan modifikasi cuaca," ujarnya dikutip ANTARA.

Baca Juga: BNPB: Kabupaten Karawang Masih Bertatus Siaga Darurat Bencana

Rudy juga telah menyampaikan mengenai penetapan status tanggap darurat Kabupaten Bogor saat Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto berkunjung ke Kantor Bupati Bogor pada Senin (3/3/2025).

"Pak bupati mengeluarkan status tanggap darurat, sehingga pemerintah pusat tidak ragu-ragu sudah langsung masuk dan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Apapun yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana betul-betul kita usahakan semaksimal mungkin dipenuhi," kata Suharyanto.

Ia memaparkan, bencana hidrometeorologi akibat hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang pada Minggu (2/3/2025) petang hingga malam menyebabkan sebanyak 346 warga Bogor mengungsi.

Pemerintah pusat melalui BNPB memastikan bahwa kebutuhan masyarakat yang terdampak banjir khususnya para korban mengungsi, dapat terpenuhi dengan semaksimal mungkin.

Suharyanto menekankan BNPB segera berkoordinasi dengan TNI untuk menindaklanjuti tujuh jembatan yang terputus dengan memasang jembatan darurat atau jembatan bailey.

Baca Juga: 6 Tempat Berburu Takjil Ramadan di Bogor, Mulai dari Kolak, Es Campur Hingga Gorengan

"Untuk yang jembatan-jembatan putus dalam waktu tidak terlalu lama (dikerjakan). Tadi arahan bupati tiga minggu ini krusial karena menjelang Idul Fitri ada libur nasional dan wilayah Bogor khususnya ke Puncak," ujar Suharyanto.

Load More