SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan capaian kinerja Jawa Barat pada tahun anggaran 2024, yang kala itu dipimpin Penjabat (Pj) Gubernur Bey Triadi Machmudin, berkategori sangat baik walau masih membutuhkan peningkatan.
"Dari capaian-capaiannya, saya bisa sampaikan relatif baik walaupun ada beberapa yang harus ditingkatkan," ujar Dedi Mulyadi usai rapat paripurna penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jawa Barat tahun anggaran 2024 di Gedung DPRD Jabar Bandung, Jumat (21/3/2025).
Walaupun Dedi baru menjabat sebagai Gubernur Jabar pada 20 Februari 2025, dia mengatakan LKPJ 2024 tetap harus disampaikan ke DPRD sebagai kewajiban konstitusi.
LKPJ yang disampaikan, nantinya akan diverifikasi Pansus DPRD sebagai pengawas, untuk kemudian diberikan catatan dan rekomendasi kepada Pemprov Jabar agar program, kebijakan, dan tata kelola keuangan lebih baik lagi.
Baca Juga: Tolak Parsel Lebaran, Dedi Mulyadi: Kirimkan ke Warga...
"Solusi-solusi akan dibangun pada RAPBD Perubahan ke depan, termasuk pergeseran anggaran yang sudah ditandatangani jadi bagian menutup kekurangan di 2024," ujar Dedi dilansir ANTARA.
Dedi menyebutkan, LKPJ 2024 merefleksikan kompleksitas dan beragam tantangan yang dihadapi dalam menjalankan roda pemerintahan. Salah satunya yang saat ini sedang dihadapi adalah bencana alam akibat cuaca ekstrem.
Dedi mengingatkan di balik keindahan alam Jawa Barat tersimpan potensi bencana yang mengancam jiwa penduduknya. Untuk itu, diperlukan respons cepat tanggap dan sinergi semua pihak.
"Saya menyadari bahwa perjalanan menuju kemajuan dan kesejahteraan selalu memerlukan kerja keras bersama, kesungguhan, serta tekad yang bulat. Terima kasih juga pada DPRD dengan fungsinya dalam pengawasan, penganggaran, legislatif jadi mitra terbaik. Kami juga akan terus berusaha untuk menjadi pemerintah yang responsif, transparan, dan akuntabel dalam setiap langkah kebijakan yang diambil untuk Jawa Barat," ucapnya.
Indikator Makro Jabar
Baca Juga: Dedi Mulyadi Pastikan Kondisi Jalan Jalur Mudik di Wilayah Jawa Barat Baik
Dalam penyampaian LKPJ 2024, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menguraikan keseluruhan poin yang menjadi indikator pembangunan berdasarkan target RPJMD.
Pendapatan daerah terealisasi Rp36,68 triliun atau tercapai 101,08 persen, kemudian belanja daerah Rp36,91 triliun atau terealisasi 96,31 persen.
Pembiayaan daerah Rp1,23 triliun rupiah atau terealisasi 100,03 persen, dan pengeluaran pembiayaan Rp618,80 miliar atau mencapai 100 persen.
Sementara capaian indikator kinerja makro, indeks pembangunan manusia 74,92 poin, laju pertumbuhan ekonomi 4,95 persen.
Adapun persentase penduduk miskin 7,46 persen, tingkat pengangguran terbuka 6,75 persen, dan indeks "gini ratio" 0,421 poin.
Poin penting lain yang disampaikan, angka rata lama sekolah 8,87 tahun. Angka harapan hidup 75,16 tahun, prevalensi stunting 21,70 persen (angka tahun 2023).
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Salaman dengan Penyerang Keturunan Brasil Rp782 Miliar Jelang Ronde 4
- Berakhir Anti-klimaks, Lika-Liku Isu Jay Idzes Dibeli Inter Milan, Fiorentina Hingga Udinese
- Hari Ini Jokowi Ultah ke-64, Poster Ucapan Selamat Ini Bikin Publik Syok: Innalillahi
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas dengan Sunroof: Harga Mulai Rp50 Jutaan, Bikin Keluarga Naik Kelas
- 3 Rekomendasi Mobil Innova Bekas Mulai Rp70 Jutaan: Pilihan Cerdas Buat Keluarga
Pilihan
-
Viral Eks Sekwan DPRD OKU Selatan Digerebek Istri Bareng Wanita Lain di Kos-kosan
-
Niat Baik Danantara Terganjal Aturan Bursa Efek Indonesia
-
AS Serang Iran, Kantor Sri Mulyani Kencangkan Ikat Pinggang
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM Besar, Performa Lancar Terbaik Juni 2025
-
5 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan Terbaru, RAM Besar dengan Performa Gahar
Terkini
-
Pesta Seks Sesama Jenis di Puncak Digerebek, Puluhan Pria Diamankan
-
Soal Jalan Rusak Parung Panjang: Jakarta Siap Bantu Jabar, Ini Kata Pramono!
-
BRI Bagikan Hadiah Program Loyalty Poin Cashier 2025 di Kantor Pusat
-
Jadi yang Pertama, BRI Terbitkan Social Bond hingga Rp5 Triliun
-
Petani Lokal Naik Kelas: Kisah Labuna Buktikan Rempah Indonesia Mampu Bersaing di Pasar Global