Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Sabtu, 22 Maret 2025 | 07:09 WIB
Kepala Satlantas Polres Cirebon Kota AKP Ngadiman saat memberikan keterangan di Cirebon, Jawa Barat. ANTARA/Fathnur Rohman.

SuaraJabar.id - Polres Cirebon Kota, Jawa Barat menerapkan rekayasa lalu lintas di daerah itu, dengan menutup 40 titik putar balik (u-turn) guna mengantisipasi lonjakan arus kendaraan selama musim mudik Lebaran 2025.

Kepala Satlantas Polres Cirebon Kota AKP Ngadiman di Cirebon, Jumat (21/3/2025), mengatakan skema ini diterapkan untuk mengurai potensi kemacetan, terutama di jalur-jalur arteri di Kota Cirebon yang menjadi titik pertemuan kendaraan dari berbagai arah.

“Selain 40 titik tadi, masih ada 10 u-turn lainnya, seperti di SPBU Tengahtani dan Hotel Aston, tetap kami buka secara tentatif. Jika terjadi kepadatan, maka akan langsung kami tutup,” kata Ngadiman dikutip ANTARA.

Ia menyampaikan tidak hanya pengaturan u-turn, pihaknya memastikan beberapa persimpangan utama di Kota Cirebon tetap dibuka agar mobilitas masyarakat tetap lancar.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Pastikan Kondisi Jalan Jalur Mudik di Wilayah Jawa Barat Baik

Persimpangan tersebut, kata dia, berada di kawasan Kanggraksan, Pemuda, Terminal Harjamukti, dan Rajawali yang menjadi simpul pergerakan kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah serta dari Kabupaten Kuningan.

“Jadi empat persimpangan ini tetap bisa diakses, agar tidak menghambat pergerakan kendaraan. Kepadatan arus lalin diprediksi terjadi di sejumlah titik rawan, seperti Tengahtani dan Kanggraksan, yang menjadi jalur pertemuan kendaraan dari Kuningan Cirebon,” katanya.

Ngadiman mengatakan telah disiapkan tim khusus yang akan diterjunkan di titik-titik strategis, untuk mengantisipasi kemacetan.

Selain itu, pihaknya pun mengerahkan tim urai kemacetan yang dibagi menjadi enam kelompok untuk bertugas di wilayah masing-masing.

“Tim ini siap bergerak cepat jika terjadi kepadatan di jalur Pantura maupun dalam kota,” ujarnya.

Baca Juga: Polres Cianjur Buka Posko Penitipan Rumah dan Kendaraan Selama Mudik

Ia menambahkan untuk puncak arus mudik akan terjadi pada 27 dan 28 Maret 2025, dengan peningkatan volume kendaraan mulai terlihat pada akhir pekan ini.

“Sabtu besok kemungkinan sudah ada peningkatan arus dan pada Minggu kami siap menggelar Operasi Ketupat,” ucap dia.

Polresta Cirebon bersama Dishub setempat saat melaksanakan ramp check di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (21/3/2025). ANTARA/Fathnur Rohman.

Polresta Cirebon Perketat Pengawasan Armada Bus Jelang Mudik Lebaran

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon, Jawa Barat, bersama Dinas Perhubungan (Dishub) setempat memperketat pengawasan terhadap armada bus di daerah itu dengan menggencarkan uji kelaikan (ramp check) menjelang musim mudik Lebaran 2025.

Kepala Satlantas Polresta Cirebon Kompol Mangku Anom Sutresno di Cirebon, Jumat, mengatakan saat ini tim gabungan sudah melaksanakan pemeriksaan armada angkutan umum di dua perusahaan otobus (PO).

“Kegiatan berlangsung di PO Bhinneka Talun dan PO Garuda Mas, bertujuan memastikan keamanan dan keselamatan pemudik yang menggunakan transportasi bus,” katanya.

Ia menjelaskan dari total 140 bus yang disiapkan untuk mudik, petugas memeriksa 21 unit secara acak. Hasilnya secara umum, kondisi mesin kendaraan dalam keadaan baik.

Namun, Anom mengungkapkan pada PO Garuda Mas masih ditemukan beberapa kekurangan pada fasilitas keselamatan, seperti tidak adanya alat pemecah kaca dan alat pemadam api ringan (APAR).

“Pihak PO telah berkomitmen memastikan keselamatan pengemudi dan penumpang,” ujarnya.

Dia menyampaikan pemeriksaan ini dilakukan secara rutin di wilayah hukum Polresta Cirebon, serta semakin diperketat menjelang arus mudik.

Selain memeriksa kelengkapan kendaraan, kata dia, petugas juga melakukan tes kesehatan dan pemeriksaan narkoba terhadap pengemudi bus.

“Tim penguji melakukan pemeriksaan untuk memastikan kendaraan laik jalan serta pengemudi dalam kondisi sehat,” katanya.

Sementara itu Kepala Dishub Kabupaten Cirebon Hilman Firmansyah mengatakan kegiatan ramp check juga menyasar pada armada bus, yang digunakan untuk perjalanan wisata.

Ia menyebutkan dari 17 kendaraan wisata yang diperiksa, mayoritas dinyatakan laik jalan. Namun, masih ditemukan beberapa bus yang belum memenuhi standar keselamatan.

Hilman menyampaikan salah satu temuan dalam pemeriksaan ini, adalah penggunaan klakson telolet yang masih terpasang pada beberapa bus.

Dishub Cirebon, tambah dia, akan terus melakukan razia serupa guna memastikan seluruh angkutan mudik memenuhi standar keamanan dan kenyamanan bagi para penumpang.

"Kami menemukan beberapa kendaraan masih menggunakan klakson telolet. Itu langsung kami amankan karena terhubung dengan sistem rem, yang dapat mengganggu keselamatan,” katanya.

Load More