Andi Ahmad S
Kamis, 02 Oktober 2025 | 19:06 WIB
Makan Bergizi Gratis di Bandung (Istimewa)
Baca 10 detik
  • Pihak berwenang membantah tegas kematian siswi SMK Bandung Barat terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

  • Kematian siswi SMK Bandung Barat diduga kuat tidak terkait MBG karena memiliki riwayat penyakit asam lambung. 

  • Pemerintah pusat menyerahkan penanganan kasus kematian siswi sepenuhnya kepada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. 

SuaraJabar.id - Kabar meninggalnya seorang siswi SMK Negeri di Bandung Barat sempat menggegerkan publik dan memicu kekhawatiran meluas.

Pasalnya, kematian dengan gejala aneh seperti muntah, kejang, dan mulut berbusa itu terjadi tak lama setelah insiden keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah yang sama.

Namun, pihak berwenang, mulai dari Badan Gizi Nasional (BGN) hingga Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, kini telah memberikan klarifikasi tegas, membantah dugaan tersebut dan menyerahkan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pemerintah daerah.

Badan Gizi Nasional (BGN) segera merespons dugaan yang mengaitkan kematian siswa tersebut dengan program MBG.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis, dengan lugas menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara kematian siswi tersebut dengan program yang sedang mereka jalankan.

"Itu kan sudah dijelaskan dari sana, bahwa itu tidak ada hubungan (dengan Makan Bergizi Gratis)," kata Kepala BGN Dadan Hindayana, dilansir dari Antara.

Dadan juga menjelaskan bahwa BGN sebenarnya telah membuka opsi untuk melakukan autopsi guna mencari tahu penyebab pasti kematian. Namun, keputusan akhir berada di tangan keluarga korban.

"Kemarin sebenarnya kita bertanya, tetapi orang tuanya kan tidak mengizinkan untuk autopsi. Jadi, kita serahkan ke pemerintah setempat yang menyampaikan ya," ucapnya.

Sejalan dengan BGN, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga menegaskan bahwa pemerintah pusat menyerahkan sepenuhnya kasus dugaan kematian siswa di Cihampelas, Bandung Barat, kepada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga: Bukan Keracunan Massal? Klarifikasi Mengejutkan Dinkes KBB Soal Kematian Siswi SMKN Cihampelas

Hal ini menunjukkan bahwa penanganan dan investigasi lebih lanjut ada di tingkat lokal.

Dinas Kesehatan Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, dan puskesmas setempat secara kolektif menyatakan bahwa kasus yang terjadi tidak memiliki hubungan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pernyataan ini diperkuat oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Lia Nurliana Sukandar, yang sebelumnya telah melaporkan kronologis kejadian dengan Nomor: 400.7.7.1/X.1.1/P2P.

Berikut adalah kronologi dan fakta penting yang dirangkum dari laporan Dinkes KBB:

  • Senin, 29 September 2025: Pasien, seorang siswi SMK, mengeluh pusing.
  • Gejala Lanjutan: Ia juga sempat mengalami muntah sebanyak lima kali, kejang-kejang, dan mulutnya mengeluarkan busa.
  • Selasa, 30 September 2025: Korban meninggal dunia.
  • Jumat, 24 September 2025: Siswi tersebut dilaporkan sempat mengkonsumsi MBG.
  • Riwayat Medis: Yang terpenting, korban tercatat memiliki riwayat penyakit medis asam lambung.

Fakta riwayat penyakit asam lambung yang diderita korban menjadi titik krusial yang mengalihkan dugaan dari keracunan makanan.

Hal ini mengindikasikan bahwa gejala yang muncul bisa jadi terkait dengan kondisi kesehatan pribadinya.

Load More