Perekrut sangat lihai dalam mengidentifikasi target yang rentan. Mereka mendekati individu yang sedang mengalami krisis identitas, masalah ekonomi, patah hati, atau merasa terasingkan.
Dengan menawarkan rasa kepemilikan, tujuan hidup, dan persaudaraan, mereka mengisi kekosongan emosional targetnya sebelum mencuci otak mereka.
Brigjen Pol. Trunoyudo mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap lingkungan sekitar, "terutama jika menemukan adanya indikasi perekrutan secara terselubung yang dilakukan oleh kelompok teror yang disamarkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan sosial."
Agar tidak terjebak, kenali tanda-tanda bahaya (red flags) berikut ini:
Eksklusivitas Berlebihan
Mereka mengklaim kelompoknya adalah yang paling benar dan mendorong anggota untuk menjauhi keluarga atau teman lama yang dianggap "tidak sejalan".
Narasi "Kami vs Mereka"
Selalu membangun narasi permusuhan antara kelompoknya (kaum yang benar) dengan dunia luar (kaum yang salah, musuh).
Anti-Dialog dan Intoleran
Baca Juga: Misteri Peran Teroris Y di Bogor Terkuak, Densus 88: Menjabat Berbagai Posisi
Tidak bisa menerima perbedaan pendapat. Siapapun yang bertanya kritis atau tidak setuju akan langsung dicap sebagai musuh atau pengkhianat.
Kepatuhan Buta pada Pemimpin
Ada satu figur pemimpin yang sangat diidolakan, di mana semua perkataannya dianggap sebagai kebenaran mutlak yang tidak boleh dibantah.
Ajakan Bertahap
Dimulai dari ajakan berdonasi, ikut kajian, hingga akhirnya diminta melakukan tindakan yang lebih ekstrem, bahkan melanggar hukum, atas nama "perjuangan".
Ancaman ini nyata dan terus berevolusi. Kewaspadaan tidak hanya menjadi tugas aparat, tetapi juga tanggung jawab kita bersama untuk melindungi orang-orang terdekat dari jerat radikalisme berwajah baru ini.
Tag
Berita Terkait
-
Misteri Peran Teroris Y di Bogor Terkuak, Densus 88: Menjabat Berbagai Posisi
-
Kasus Pemerasan Artis MR, Rekaman Intim Sesama Jenis Jadi Barang Bukti Utama
-
Utang BPJS Kesehatan Jabar Bengkak Jadi Rp335 M, Dana Pilkada dan Hibah Jadi Biang Kerok?
-
Anak-anak Terancam Imbas Susu Kedaluwarsa Beredar di Bogor, Simak Risiko Mautnya!
-
Waspada! Susu Kedaluwarsa Beredar Luas di Bogor, Modus Pengubahan Tanggal Dibongkar Polisi
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
6 Tersangka Terancam Hukuman Seumur Hidup Akibat Edarkan Nyaris 80 Kg Ganja di Depok
-
Penyebab Keracunan Massal Masih Misteri, Tiga Dapur MBG di Bandung Ditutup untuk Investigasi
-
Puluhan Siswa Keracunan Makanan Gratis di Cianjur, Kualitas Program Gizi Pemerintah Dipertanyakan
-
Tokoh Agama di Bekasi Jadi Tersangka: Bertahun-Tahun Cabuli Anak Angkat & Keponakan
-
Bawaslu Bogor Blak-blakan Ungkap Kebutuhan di Lapangan, DPR Pastikan Jadi Masukan Revisi UU Pemilu