Muhammad Yunus
Minggu, 17 Agustus 2025 | 17:50 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di Podcast Akbar Faizal Uncensored [Tangkapan layar YouTube]

Hal ini menunjukkan bahwa negara belum sepenuhnya hadir untuk menjamin masa depan generasi penerusnya.

"Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, saya menyampaikan permohonan maaf pada warga Jabar apabila masih ada anak tidak bersekolah, masih banyak yang tak bisa melanjutkan ke SMP karena tak punya seragam, masih ada yang putus sekolah karena biaya," ujar Dedi dengan nada penyesalan.

2. Dosa di Sektor Kesehatan: Saat Negara Abai Terhadap Warga yang Sakit

Sektor kedua yang menjadi perhatian serius Dedi Mulyadi adalah layanan kesehatan.

Baginya, adalah sebuah dosa besar ketika negara tidak mampu memberikan jaminan kesehatan yang paripurna bagi warganya, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi paling rentan.

Beberapa contoh nyata yang disebut sebagai dosa oleh KDM antara lain pasien terpaksa pulang dari rumah sakit karena BPJS Kesehatan tidak meng-cover biaya pengobatan.

Situasi ini menempatkan masyarakat dalam pilihan sulit antara sembuh atau menanggung beban utang.

Warga ditolak masuk rumah sakit karena memiliki tunggakan iuran BPJS. Akses terhadap layanan kesehatan yang seharusnya menjadi hak, justru terhalang oleh masalah administrasi.

Kepala keluarga yang dirawat di RS membuat keluarganya tidak bisa makan.

Baca Juga: APBD Jabar Disahkan Pincang! 5 Fakta di Balik Aksi Boikot PDIP Gara-gara Dana Pesantren

Ini menunjukkan bahwa jaring pengaman sosial belum berfungsi optimal, di mana sakitnya tulang punggung keluarga berarti terhentinya sumber kehidupan bagi yang lain.

"Ini negara harus hadir," tandas Dedi, menegaskan bahwa pemerintah memiliki kewajiban mutlak untuk turun tangan dalam kondisi-kondisi seperti ini.

Panggilan untuk Bertindak Kolektif

Lebih dari sekadar meminta maaf, Dedi Mulyadi mengajak seluruh aparatur pemerintah, mulai dari tingkat RT, RW, kepala desa, camat, hingga bupati dan wali kota, untuk introspeksi dan bertindak.

Ia mendorong dibukanya layanan terbuka agar masyarakat dapat dengan mudah mengadukan penderitaan yang mereka alami.

"Jika kita bergerak kolektif, sendi-sendi penderitaan akan terselesaikan," serunya.

Load More