-
Pihak berwenang membantah tegas kematian siswi SMK Bandung Barat terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG).
-
Kematian siswi SMK Bandung Barat diduga kuat tidak terkait MBG karena memiliki riwayat penyakit asam lambung.
-
Pemerintah pusat menyerahkan penanganan kasus kematian siswi sepenuhnya kepada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.
SuaraJabar.id - Kabar meninggalnya seorang siswi SMK Negeri di Bandung Barat sempat menggegerkan publik dan memicu kekhawatiran meluas.
Pasalnya, kematian dengan gejala aneh seperti muntah, kejang, dan mulut berbusa itu terjadi tak lama setelah insiden keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah yang sama.
Namun, pihak berwenang, mulai dari Badan Gizi Nasional (BGN) hingga Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, kini telah memberikan klarifikasi tegas, membantah dugaan tersebut dan menyerahkan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pemerintah daerah.
Badan Gizi Nasional (BGN) segera merespons dugaan yang mengaitkan kematian siswa tersebut dengan program MBG.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis, dengan lugas menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara kematian siswi tersebut dengan program yang sedang mereka jalankan.
"Itu kan sudah dijelaskan dari sana, bahwa itu tidak ada hubungan (dengan Makan Bergizi Gratis)," kata Kepala BGN Dadan Hindayana, dilansir dari Antara.
Dadan juga menjelaskan bahwa BGN sebenarnya telah membuka opsi untuk melakukan autopsi guna mencari tahu penyebab pasti kematian. Namun, keputusan akhir berada di tangan keluarga korban.
"Kemarin sebenarnya kita bertanya, tetapi orang tuanya kan tidak mengizinkan untuk autopsi. Jadi, kita serahkan ke pemerintah setempat yang menyampaikan ya," ucapnya.
Sejalan dengan BGN, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga menegaskan bahwa pemerintah pusat menyerahkan sepenuhnya kasus dugaan kematian siswa di Cihampelas, Bandung Barat, kepada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.
Baca Juga: Bukan Keracunan Massal? Klarifikasi Mengejutkan Dinkes KBB Soal Kematian Siswi SMKN Cihampelas
Hal ini menunjukkan bahwa penanganan dan investigasi lebih lanjut ada di tingkat lokal.
Dinas Kesehatan Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, dan puskesmas setempat secara kolektif menyatakan bahwa kasus yang terjadi tidak memiliki hubungan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pernyataan ini diperkuat oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Lia Nurliana Sukandar, yang sebelumnya telah melaporkan kronologis kejadian dengan Nomor: 400.7.7.1/X.1.1/P2P.
Berikut adalah kronologi dan fakta penting yang dirangkum dari laporan Dinkes KBB:
- Senin, 29 September 2025: Pasien, seorang siswi SMK, mengeluh pusing.
- Gejala Lanjutan: Ia juga sempat mengalami muntah sebanyak lima kali, kejang-kejang, dan mulutnya mengeluarkan busa.
- Selasa, 30 September 2025: Korban meninggal dunia.
- Jumat, 24 September 2025: Siswi tersebut dilaporkan sempat mengkonsumsi MBG.
- Riwayat Medis: Yang terpenting, korban tercatat memiliki riwayat penyakit medis asam lambung.
Fakta riwayat penyakit asam lambung yang diderita korban menjadi titik krusial yang mengalihkan dugaan dari keracunan makanan.
Hal ini mengindikasikan bahwa gejala yang muncul bisa jadi terkait dengan kondisi kesehatan pribadinya.
Berita Terkait
-
Bukan Keracunan Massal? Klarifikasi Mengejutkan Dinkes KBB Soal Kematian Siswi SMKN Cihampelas
-
Generasi Muda Wajib Tahu! Bukan Sekadar City Car, BYD ATTO 1 Meluncur di GIIAS Bandung 2025
-
Sejarah Terukir di Thailand! Persib Pecahkan Dahaga Kemenangan 30 Tahun di AFC Champions League Two
-
Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka, Misteri Susu atau Makanan? Garut Tetapkan KLB
-
Duel Sengit di Thailand! Persib Turunkan Kekuatan Penuh, Andrew Jung Starter
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Gerbang Tol Karawang Timur Diambil Alih Tanggung Jawab Bupati Aep, Apa Rencananya?
-
Pakar Kebijakan Publik Kritik MK: Polisi dan Kementerian Sama-Sama Sipil
-
AKPI Tawarkan Solusi UU Kepailitan Baru untuk Sukseskan Perampingan BUMN Era Prabowo
-
Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis di Tol Jagorawi
-
Penampakan Tali Jemuran Merah Jadi Saksi Bisu Maut Driver Taksi Online di Tol Jagorawi