Kisah Ketua KPPS yang Meninggal Dalam Kecelakaan Tragis Saat Mengantar Anak

Sebelum pemungutan suara, Salahudin bekerja lembur selama tiga hari.

Chandra Iswinarno
Rabu, 24 April 2019 | 19:46 WIB
Kisah Ketua KPPS yang Meninggal Dalam Kecelakaan Tragis Saat Mengantar Anak
Ketua KPPS 81, RT 03/10, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Ahmad Salahudin. [Suara.com/M Yacub Ardiansyah]

Misalnya saja, kata Syaefuddin, jika lima kotak suara dikali jumlah pemilih yang ada di TPS sebanyak 300 orang. Maka yang akan dihitung sebanyak 1.500.

Menurutnya, proses itupun dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada kesalahan. Ia menduga, hal ini yang menjadi faktor lelahnya hampir semua kepanitian TPS sehingga nyaris sampai pukul 04.00 WIB, Kamis (18/4/2019).

Bahkan, kata dia, ada beberapa TPS yang belum selesai penerimaan karena masih dalam proses perhitungan. Ia menyebut dua hari itu begitu panjang dan melelahkan dirasakan oleh semua anggota.

"Nyaris mereka semua kurang memperhatikan makan, karena didesak oleh waktu pelaksanaan dan persiapan yang sangat pendek. Selepas itu, almarhum pulang untuk solat subuh dan langsung mengantar putranya ke pondok pesantren, karena Pukul 07.00 WIB harus sudah ada di tempat sehubungan ujian pondok pesantren maka beliau berusaha agar anaknya tiba sebelum ujian berlangsung," papar Syaefuddin.

Baca Juga:Ratusan Petugas KPPS Meninggal, LIPI Usul Pemilu 2024 Pakai e-Voting

Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini