Karyawan PT DI Gelar Salat Gaib dan Kenang Habibie Lewat Pesawat N250

Setelah melakukan Salat Zuhur berjemaah, lantas mereka langsung melakukan Salat Gaib yang kemudian diakhiri dengan doa bersama.

Chandra Iswinarno
Kamis, 12 September 2019 | 16:00 WIB
Karyawan PT DI Gelar Salat Gaib dan Kenang Habibie Lewat Pesawat N250
Bendera setengah tiang berkibar di halaman kantor PT DI di Kota Bandung, Kamis (12/9/2019).[Suara.com/Aminuddin]

SuaraJabar.id - Ribuan karyawan PT DI menggelar salat gaib untuk almarhum presiden ketiga Indonesia BJ Habibie di Masjid Habiburrahman Kota Bandung pada Kamis (13/9/2019) siang.

Ribuan karyawan PT DI mulai memenuhi Masjid Habiburrahman sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah melakukan Salat Zuhur berjemaah, lantas mereka langsung melakukan Salat Gaib yang kemudian diakhiri dengan doa bersama.

Manajer Komunikasi Perusahaan dan Promosi PT DI Adi Prasetyo mengungkapkan Salat Gaib yang dilaksanakan keluarga besar perusahaan itu untuk memberikan doa terbaik bagi almarhum yang meninggal dunia akibat gagal jantung pada Rabu (11/9/2019).

"Ya kita Salat Gaib, kemudian mendoakan beliau (BJ Habibie)," kata Adi usai melakukan Salat Gaib itu.

Baca Juga:Ratusan Pelajar SD di Bogor Salat Gaib untuk BJ Habibie

Memasuki area bagian depan kantor PT DI, tampak belasan bendera merah putih berkibar setengah tiang. Hal itu merupakan simbol berkabungnya PT DI atas kepergian BJ Habibie.

Adi mengajak awak media untuk mengunjungi pesawat N250 Gatotkoco yang merupakan pesawat pertama buatan BJ Habibie. Pesawat medium itu terparkir di hanggar milik PT DI.

Menurutnya, pesawat itu merupakan pesawat paling canggih pada masanya. Diproduksi oleh PT DI sekitar tahun 1995, pesawat N250 itu menjadi pesawat pertama buatan Indonesia yang sukses berkeliling dunia.

"Pesawat N250 ini udah keliling dunia dan terakhir terbang sekitar tahun 1998," tukasnya.

Namun, pesawat berkapasitas 50 penumpang itu, kini hanya menjadi kenangan saja lantaran produksi pesawat itu harus terhenti pada 1998, karena Indonesia terkena krisis moneter.

Baca Juga:Universitas Gajah Mada Salat Gaib untuk Habibie

"Sayangnya tahun 1998 Indonesia terjadi krisis moneter sehingga mengharuskan pemerintah Indonesia meminjam uang kepada IMF dan syaratnya (pengembangan) N250 harus diberhentikan," ungkapnya.

Kontributor : Aminuddin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini