SuaraJabar.id - Selain mengungkap identitas pemeran video wanita berseragam PNS, polisi juga telah mengidentifikasi lokasi adegan syur yang dilakukan guru honorer berinsisial RIA dan wanita berhijab, RJ yang menjadi lawan mainnya dalam video viral tersebut.
Wadirkrimsus Polda Jabar, AKBP Hari Brata mengatakan, rekaman video mesum dua guru honerer itu dilakukan di sebuah parkiran minimarket di kawasan Purwakarta, Jawa Barat.
"TKP ada di Kabupaten Purwakarta, ketika merekam teman wanita tersangka tidak mengetahuinya dan direkam di dalam kendaraan roda empat atau mobil," kata Hari seperti dikutip dari Ayobandung.com--jaringan Suara.com, Jumat (20/9/2019).
Dari penyidikan sementara, video syur itu direkam RIA tanpa sepengetahuan RJ.
Baca Juga:Ancam Sebar Foto Tak Pakai Jilbab, JK Perkosa Santriwati Selama 4 Hari
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan RIA, pemeran laki-laki di video syur tersebut sebagai tersangka. Sedangkan status RJ masih sebagai saksi.
Diketahui, dua pemeran video mesum di dalam mobil itu merupakan guru honorer di sebuah SMK di Purwakarta. RIA adalah guru mata pelajaran mesin otomotif, sedangkan RJ merupakan guru mata pelajaran Bahasa Inggris.
Sebelumnya, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat mengklaim viral foto dan video wanita berhijab beradegan syur dengan seragam pegawai negeri sipil (PNS) tidak terdaftar sebagai PNS Pemprov Jabar.
Kepala Bidang Pengembangan dan Karir BKD Jabar, Dedi Mulyadi mengatakan, pihaknya melalui sistem deteksi wajah telah membandingkan wajah oknum tersebut dengan foto pegawai yang terdapat dalam database PNS Provinsi Jabar.
"Yang bersangkutan bukan PNS Pemprov Jawa Barat," kata Dedi seperti dikutip Ayobandung.com--jaringan Suara.com, kemarin.
Baca Juga:Disekap Selama Empat Hari, Gadis Belia Jadi Budak Seks JK
Menurutnya, pihaknya telah bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk mengidentifikasi wajah wanita berseragam PNS berlambang Jabar yang beradegan panas di dalam mobil. Foto dan video syur wanita tersebut beredar di media sosial Twitter sejak 24 September 2019.
"Dibantu Cybercrime Polda Jawa Barat, kami membandingkan (oknum) dengan foto di database PNS Provinsi Jabar menggunakan sistem database PNS Jawa Barat serta SAPK BKN," katanya.