Teror Gerombolan Bermotor di Bandung, Satu Sekolah Diserang dan Dirusak

Kejadian yang merusak sejumlah fasilitas SMAN 10 Kota Bandung tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 21.15 WIB. Peristiwa perusakan tersebut dibenarkan pihak Polrestabes Ban

Chandra Iswinarno
Senin, 28 Oktober 2019 | 16:47 WIB
Teror Gerombolan Bermotor di Bandung, Satu Sekolah Diserang dan Dirusak
SMAN 10 Bandung. [Ayobandung.com]

SuaraJabar.id - Satu sekolah menengah atas (SMA) di Bandung Jawa Barat diserang gerombolan yang menggunakan kendaraan bermotor pada Minggu (27/10/2019) malam.

Kejadian yang merusak sejumlah fasilitas SMAN 10 Kota Bandung tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 21.15 WIB. Peristiwa perusakan tersebut dibenarkan pihak Polrestabes Bandung.

"Iya benar kejadian itu," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai saat dihubungi Ayobandung.com-jaringan Suara.com, Senin (28/10/2019).

Meski begitu, Rifai menyebut belum bisa menjelaskan kronologis kejadian secara detail. Namun, ia menduga gerombolan bermotor tersebut jumlahnya mencapai ratusan orang.

Baca Juga:Viral Anak Cerita Ayahnya Babak Belur Dipalak dan Dikeroyok Geng Motor

"Kalau kronologisnya kami belum dapat, mulanya 50-100 orang dengan menggunakan sepeda motor jam 21.15 WIB tiba-tiba melakukan penyerangan," katanya.

Polrestabes Bandung, kekinian telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi terkait penyerangan tersebut. Selain itu, rekaman CCTV pun telah diperiksa untuk mengidentifikasi para pelaku.

"Kami lagi olah TKP dan cari saksi-saksi dan barang bukti. Lagi cari tersangkanya lagi teliti CCTV. Kami belum bisa tentukan siapa pelakunya tapi kami tetap fokus untuk tangkap pelaku," katanya.

Rifai juga menambahkan, akibat peristiwa tersebut sejumlah fasilitas sekolah dirusak massa.

"Kejadiannya baru satu kali. Kalau yang rusaknya kaca pos Satpam, pager rusak, dan tanaman luar dirusak oleh massa," katanya.

Baca Juga:Polisi Tembak 5 Anggota Geng Motor Jakarta

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 10 Kota Bandung Ade Suryaman belum bisa memberikan keterangan terkait kejadian tersebut. Kekinian, pihak sekolah sedang berkonsultasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat.

"Saya belum bisa menyampaikan, saya mau ke kepada dinas dulu untuk konsultasi. Nanti setelah bertemu hasilnya saya kabari," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini