Sistem 2-1 Gagal di Puncak, Legislator Jabar: Bangun Jalur Puncak 2 dan LRT

Anggota DPRD Jabar Imam Budi Hartono mengatakan untuk merealisasikannya, pihaknya akan mendorong segera terwujudnya jalur Puncak 2.

Chandra Iswinarno
Rabu, 30 Oktober 2019 | 18:17 WIB
Sistem 2-1 Gagal di Puncak, Legislator Jabar: Bangun Jalur Puncak 2 dan LRT
Sistem kanalisasi 2-1 di Jalur Puncak resmi dimulai sejak Minggu (27/10/2019) pukul 03.00 WIB. (Suara.com/Rambiga)

SuaraJabar.id - Praktik uji coba sistem kanalisasi 2-1 di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor gagal membuahkan hasil positif pada akhir pekan lalu.

Menanggapi hal tersebut Anggota DPRD Jawa Barat Imam Budi Hartono pun angkat bicara. Dia mengatakan uji coba sistem kanalisasi 2-1 tidak tepat diterapkan di Jalur Puncak.

"Kalau menurut saya tidak (efektif sistem 2-1). Wilayah Puncak itu sejarah dan banyak pusat wisata sehingga banyak yang ingin berlibur ke sana, tapi ada juga yang ingin lewat saja seperti ke Cipanas atau Cianjur, bahkan ke Bandung," kata Imam Budi Hartono di Kota Depok pada Rabu (30/10/2019).

Ia mengatakan langkah Pemerintah Kabupaten Bogor, BPTJ dan kepolisian membuat rekayasa sistem tersebut untuk mengurangi kemacetan di jalur Puncak tidak berjalan sesuai harapan. Meski begitu, dia menilai hal tersebut merupakan langkah yang baik.

Baca Juga:Uji Coba Kanalisasi 2-1 Jalur Puncak Gagal, Polisi Kembali Lakukan Oneway

Namun, menurut Budi, ada dua cara agar Puncak tidak macet lagi.

"Pertama, bangun jalur Puncak 2 dan LRT yaitu moda transportasi masal sehingga orang yang mau wisata ke Puncak cukup naik LRT saja," kata Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera itu.

Imam mengatakan untuk merealisasikannya, pihaknya akan mendorong segera terwujudnya jalur Puncak 2. Sehingga, distribusi lalu lintas terbagi dan dapat mengurangi volume kendaraan di Jalur Puncak agar tidak menumpuk.

"Kalau Puncak 2 itu sudah keputusan yang tercantum dalam perda Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRW). RTRW ini adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah yang dijadikan acuan untuk perencanaan jangka panjang. Bahkan, perubahan perda RTRW Jabar 2019 lalu sedang dievaluasi Depdagri, " jelas Imam Budi Hartono.

Selain itu, ia berharap keberadaan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) bisa mengurangi volume kendaraan yang melintasi jalur tersebut.

Baca Juga:Hari Ini Uji Coba Sistem Kanalisasi 2-1 di Jalur Puncak Dimulai

"Mudah-mudahan juga kalau nanti Tol Bocimi hadir dapat juga mengurangi volume kendaraan yang lewat sana," katanya.

Kontributor : Supriyadi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini