Kisah Pedagang Pakaian Beralih Jadi Penjual Sayur di Pasar Sadang Serang

Saat penutupan pasar, Hermawan mengaku terkejut. Lantaran, tidak ada pemberitahuan lebih awal atau sosialisasi oleh Pemkot Bandung.

Chandra Iswinarno
Rabu, 10 Juni 2020 | 21:49 WIB
Kisah Pedagang Pakaian Beralih Jadi Penjual Sayur di Pasar Sadang Serang
Hermawan pedagang Pasar Sadang Serang menunjukan barang dagangannya yang akan dijual. [Suara.com/Emi La Palau]

“Harusnya ada informasi lebih awal, biar kami pedagang tidak belanja dulu, semuanya kerugian. Untuk sayuran yang barang mudah busuk mudah hancur, kalau pakaian tahan lama. Kalau tukang buah dan tukang sayuran tidak tahan lama,” katanya.

Untuk menyiasati agar barang dagangannya tidak membusuk, Hermawan dan sang istri, Erna mengambil sisa-sisa sayuran yang masih ada banyak. Sisa dagangan yang cukup banyak itu rencananya akan dibagikan ke tetangga.

“Ini baru ambil sayuran sisa, yang kemarin tidak kejual. Dibawah ke rumah, akan dibagi-bagikan ke tetangga. Karena kalau disimpan tidak tahan, pasti busuk. Harapannya (pasar) tidak sampai 14 hari ditutup, karena kita cari uangnya di sini mau ke mana lagi,” kata Hermawan.

Sebelumnya pemerintah Kota Bandung menutup tiga pasar tradisional pada Selasa (9/6/2020) kemarin, karena ditemukan 4 pedagang positif terpapar corona, yakni di Leuwipanjang, Pasar Haurpancuh dan Pasar Sadang Serang.

Baca Juga:Takut Jalani Rapid Test, Sejumlah Pedagang di Pasar Argosari Ngacir Pulang

Kontributor : Emi La Palau

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini