Warga Sekitar Secapa AD Bandung Tolak Rapid Test

Baru sekitar 28 orang yang menjalani tes cepat. Sisanya ada yang menolak.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 09 Juli 2020 | 16:35 WIB
Warga Sekitar Secapa AD Bandung Tolak Rapid Test
Wali Kota Bandung Oded M Danial. (Suara.com/Emi La Palau)

Meski begitu, dia meminta puskesmas di kawasan tersebut untuk aktif memantau dan memfasilitasi warga sekitar jika nantinya terjadi dugaan penyebaran COVID-19 akibat klaster baru di Secapa AD itu.

‎"Saya sudah meminta tim gugus tugas mengamankan warga sekitar, Warga Kota Bandung sekitar Secapa dilakukan pelacakan, puskesmas juga diminta memantau warga," kata dia.

Sementara itu, Camat Cidadap Hilda Hendrawan mengatakan sejumlah warga di kawasan itu juga sudah berinisiatif untuk melakukan penyemprotan disinfektan guna meminimalisir potensi COVID-19.

Pihak kecamatan, kata dia, juga terus menyosialisasikan kewaspadaan yang perlu dilakukan masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

Baca Juga:Hari Ini Bertambah 1.066, Warga Sembuh Corona di Indonesia Capai 32.651

"Di kompleks sudah dilaksanakan (penyemprotan disinfektan), dan akan ditindaklanjuti di setiap kelurahan untuk mengantisipasinya," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan ada sekitar 200 orang siswa Secapa AD di Kota Bandung yang telah terpapar COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat dan uji usap.

"Kalau perkiraan jumlahnya itu di atas 200 orang. Datanya belum pasti karena identifikasinya belum selesai. Kami sudah melakukan antisipasi, seperti isolasi, penyemprotan disinfektan, dan melakukan penelusuran epidemiologi oleh tenaga kesehatan dari Dinas Kota Bandung, Puskesmas Coblong, dengan provinsi," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini