Tertinggi di Indonesia, Kasus Covid-19 di Jabar Naik 41% Usai Libur Panjang

Hati-hati dan perbaiki (protokol kesehatan dan pembatasan pengunjung wisata), karena libur panjang akan hadir di bulan Desember, ungkapnya.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 13 November 2020 | 14:19 WIB
Tertinggi di Indonesia, Kasus Covid-19 di Jabar Naik 41% Usai Libur Panjang
Ridwan Kamil melakukan simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Tapos, Kota Depok, Kamis (22/10/2020). (Suara.com/Supriyadi)

SuaraJabar.id - Dua pekan usai libur panjang akhir Oktober, kasus Covid-10 di Jawa Barat naik hingga 41%.

Namun, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyebut kenaikan tersebut tidak setinggi musim libur panjang Agustus 2020.

Adapun kenaikan yang terjadi sebanyak 41%, jumlah kenaikan tersebut menjadikan Jabar sebagai provinsi dengan kenaikan kasus Covid-19 tertinggi kedua secara nasional selepas libur panjang.

"Provinsi dengan banyak destinasi wisata seperti Jabar memang berisiko ada kenaikan kasus Covid-19 terutama di masa libur panjang," ungkap Gubernur Jabar Ridwan Kamil usai bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhur Binsar Pandjaitan melalui konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (12/11/2020).

Baca Juga:Masuk Limbah Infeksius, Jakarta Musnahkan 860 Kilogram Sampah Masker

"Dan memang risiko tinggi ada di kita karena penerbangan orang jarang. Sekarang orang berwisata naik sepeda motor atau mobil, dan orang Jakarta mayoritas larinya ke Jabar,” ujarnya.

Mengantisipasi libur Natal dan Tahun Baru akhir Desember, dia meminta para pemimpin daerah di Jabar melakukan antisipasi. Hal tersebut salah satunya dengan merancang sistem pencegahan terintegrasi di tempat-tempat wisata dan pintu masuk daerah.

“Hati-hati dan perbaiki (protokol kesehatan dan pembatasan pengunjung wisata), karena libur panjang akan hadir di bulan Desember,” ungkapnya.

Sementara itu, Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan membenarkan libur panjang dua pekan lalu membawa kenaikan kasus Covid-19 di daerah maupun secara nasional. Meski demikian, angka kenaikannya tidak setinggi pada libur panjang sebelumnya.

“Kalau kita lihat per 11 November total kasus terjadi kenaikan cukup banyak juga, tapi tidak sebanyak pada libur panjang bulan Agustus," ungkapnya.

Baca Juga:Viral Adu Mulut Anggota DPRD Dengan Petugas Prokes, Begini Klarifikasinya

Dia mengatakan, laporan operasi yustisi pelaksanaan 3M di Jabar menurun 16% pada saat libur panjang, dari asalnya 160,9 ribu menjadi 135 ribu. Hal tersebut dinilai menjadi salah satu pemicu kenaikan kasus positif di Jabar sebanyak 41%.

Jabar menempati urutan kedua peningkatan kasus positif usai libur panjang di bawah Jateng (49%). Di bawah Jabar, kenaikan kasus di daerah lain adalah sebesar 14% untuk DKI Jakarta, dan 5% untuk Jatim.

Karena itu, mengingat masih ada potensi peningkatan jumlah kasus dalam beberapa minggu mendatang, Luhut meminta para kepala daerah memastikan ketersediaan ruang ICU dan tempat isolasi terpusat.

“Dirjen Yankes, Dirjen Farmalkes (Kementerian Kesehatan RI) mohon pastikan ketersediaan obat dan alat di rumah sakit rujukan agar angka kematian dapat ditekan,” ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini