-Bulan Oktober terjadi 8 kali tsunami
-Bulan November terjadi 12 kali tsunami
-Bulan Desember terjadi 12 kali tsunami
Berdasarkan data kejadian tsunami per bulan tersebut di atas menurut Daryono tampak bahwa bulan dengan jumlah peristiwa tsunami paling banyak terjadi pada bulan Februari, September, November, dan Desember masing masing 12 kejadian tsunami.
Baca Juga:Yuk Buat Rencana Libur Akhir Tahun 2020 di Rumah Saja
Sementara kejadian tsunami yang paling sedikit terjadi pada bulan Juni sebanyak 4 kali. Mengacu data ini maka pendapat yang menyebutkan bahwa Desember adalah satu-satunya bulan dengan peristiwa tsunami paling banyak tidaklah benar.
"Data membuktikan bahwa Desember ternyata bukan satu-satunya bulan dengan kejadian tsunami paling banyak," tegasnya.
Berdasarkan sumber dan pembangkitnya, sambung Daryono secara ilmiah tsunami memang tidak mengenal musim. Gempa tektonik, longsoran dalam laut, erupsi gunung api adalah fenomena geologis yang dapat terjadi kapan saja tidak hanya pada bulan-bulan tertentu seperti halnya fenomena cuaca dan iklim, sehingga kapan saja dapat terjadi tsunami.
"Jumlah kejadian tsunami di atas tentu bukan jumlah yang mutlak, karena bisa jadi masih ada data kejadian tsunami lainnya yang terlewat dan belum dikompilasi. Namun demikian data ini cukup untuk memberi gambaran sementara distribusi kejadian tsunami pada masing-masing bulan," bebernya.
"Kapan saja, sebaiknya kita harus waspada dan siaga tsunami, khususnya masyarakat di wilayah pesisir yang pantainya berhadapan dengan sumber gempa di dasar laut dan sudah dinyatakan sebagai pantai rawan tsunami," pungkas Daryono.
Baca Juga:Shopee Tampilkan Stray Kids dan GOT7 di TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale!