Tinjau RS Darurat Covid-19, Kang Emil: Buat Acara Kreatif yang Bikin Ketawa

Kang Emil juga meminta dipasang internet agar pasien Covid-19 di sana tidak bosan.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 12 Januari 2021 | 16:17 WIB
Tinjau RS Darurat Covid-19, Kang Emil: Buat Acara Kreatif yang Bikin Ketawa
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar meninjau Rumah Sakit Darurat COVID-19 Secapa AD di Hegarmanah, Kota Bandung, Selasa (12/1/2021). (Dok Humas Pemprov Jabar)

SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta pengelola Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Secapa AD, Kota Bandung untuk membuat program khusus bagi pasien Covid-19 yang dirawat di sana.

Salah satunya adalah kegiatan olahraga dan hiburan. Namun tetap digelar dengan mematuhi protokol kesehatan.

"Titip ke pengelola, bikin acara kreatif yang bikin tertawa, bahagia. Kegiatan outdoor olahraga dengan jaga jarak sehingga naik imunitas. Kemudian tadi saya titip internet segera dipasang agar pasien tidak bosan. Sambil terus dinasihati hal-hal yang positif. (Kebutuhan) lain-lain sudah diatur sesuai peraturan," pesan pria yang akrab disapa Kang Emil ini di Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Secapa AD, Kota Bandung, Selasa (12/1/2021).

Kang Emil menambahkan, RS Darurat yang terletak di Jalan Hegarmanah, Kota Bandung ini siap beroperasi sejak Senin, 11 Januari 2021.

Baca Juga:Jawa Barat Perketat Pengawasan Tempat Wisata selama PPKM

"BOR (Bed Occupancy Rate) di Jabar memang sedang meningkat walau minggu ini turun sedikit. Oleh karena itu, kesiapan (rumah sakit darurat) ini kami cek karena standar penanganan CovidD-19 adalah hal yang sangat khusus," ujar Kang Emil.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Kasad Jenderal TNI Andika dan jajaran, juga kepada Komandan Secapa AD yang sudah menyiapkan tempat istimewa ini. Ini bela negara, sekali lagi atas nama Pemerintah Daerah Provinsi Jabar, saya haturkan terima kasih," tambahnya.

Adapun per 10 Januari 2021, tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 di Jabar adalah 77,87 persen. Rinciannya, Ruang Isolasi Hijau terisi 74,75 persen, Ruang Isolasi Kuning terisi 86,58 persen, Ruang Isolasi Merah terisi 78,82 persen, IGD terisi 39,78 persen, dan ICU terisi 74,15 persen.

RS Darurat Covid-19 Secapa AD sendiri berada di kompleks Barak Brigjen Katamso. Terdiri dari empat barak, tiga di antaranya dikonversi menjadi ruang perawatan bagi pasien gejala ringan dengan kapasitas masing-masing 30 tempat tidur sehingga total kapasitas di RS Darurat Covid-19 Secapa AD adalah 180 pasien.

Satu barak lainnya digunakan sebagai UGD, tempat dokter, dan administrasi lain. Tim dokter spesialis di RS Darurat Covid-19 Secapa AD berasal dari Rumah Sakit Dustira Cimahi sebagai rumah sakit pengampu serta bekerja sama dengan Kesdam III/Siliwangi, Secapa AD, dan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar.

Baca Juga:2 Warga Jabar Jadi Korban SJ182, Ridwan Kamil Titipkan Ini ke Bupati Bogor

Totalnya, terdapat sekitar 32 orang tenaga kesehatan yang bertugas di RS Darurat CovidD-19 Secapa AD. Dalam kunjungan ini, Kang Emil pun meninjau ruang perawatan, IGD, hingga toilet.

"Setelah melihat langsung, tempatnya sangat memadai penuh cahaya matahari dan pepohonan sehingga seharusnya orang yang ke sini sembuh lebih cepat karena suasana rileks," kata Kang Emil.

Mekanisme penyelenggaraan RS Darurat di Secapa AD sendiri merujuk rs darurat lain di Wisma Atlet Jakarta dan di Surabaya.

RS Darurat ini dikhususkan bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan (Hijau) serta yang tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

Pasien yang diterima merupakan rujukan dari rumah sakit atau puskesmas dengan hasil swab tes positif metode PCR. Di RS Darurat Covid-19 Secapa AD, juga tersedia ambulance yang siaga 24 jam.

"Pasien yang masuk ke sini kriterianya pasien Covid-19 gejala ringan. Ada prosedur di IGD dan pendaftaran untuk pengecekan final," tutur Kang Emil.

"Komite Penanganan Covid-19 (Jabar) sedang menyiapkan prosedur, karena rumah sakit darurat ini bukan hanya untuk wilayah Bandung tapi minimal Priangan, Tasikmalaya, Garut, dan sebagainya. Silakan datang ke sini dengan fasilitasi transportasi dari kami secara gratis," ujarnya.

Nantinya, pasien beraktivitas sesuai jadwal, termasuk melakukan olahraga dan hiburan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Pasien juga akan rutin di-monitoring baik tanda vital fisik maupun saturasi oksigen.

Sumber dana untuk insentif dan honor/gaji tenaga kesehatan dan relawan pun akan mengikuti peraturan yang sudah ada. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini