SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyoroti konten video yang berisi beberapa tenaga kesehatan di Kabupaten Purwakarta menolak Vaksin Covid-19.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengaku sudah menindak dan menegur dokter dan perawat yang ada di video yang awalnya beredar di Tik Tok itu.
"Saya sudah Telusuri itu main-main mengobati stres main tiktok tapi setelah ditelusuri tidak diniatkan tapi sudah kami tegur," ujar Kang Emil di Mapolda Jabar, Senin (11/1/2021).
Meski memahami bahwa para tenaga kesehatan itu hanya mencoba menghilangkan stres dan penat melalui parodi tolak vaksin itu, Kang Emil mengimbau semua pihak untuk tidak bermain-main dengan konten sensitif seperti Vaksin Covid-19.
Baca Juga:Sleman Siapkan 52 Faskes untuk Vaksinasi Covid-19 Gelombang Pertama
"Yang namanya hiburan meme jangan menggunakan isu yang sedang sensitif sehingga diterjemahkan kepada orang sebagai serius dan akhirnya menimbulkan opini-opini yang tidak perlu," pungkasnya.
Sebelumnya, sekelompok orang yang diduga sebagai tenaga kesehatan malah membuat konten menolak vaksinasi Covid-19.
Aksi tersebut diunggah dalam video singkat TikTok. Video itu pun menjadi viral di jejaring media sosial dan menjadi perbincangan warganet.
Video tersebut dimuat dalam akun TikTok bernama @mellasopha. Dalam video berdurasi 17 detik tersebut, tampak beberapa nakes mengenakan APD bertuliskan RSUD Bayu Asih berdiri di hadapan kamera.
Mereka menirukan suara Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menawarkan untuk disuntik vaksin Covid-19.
Baca Juga:Reaksi Jubir Satgas Covid-19 Riau Dengar Ada Pejabat Daerah Tolak Divaksin
"Yang hadir di sini ada yang ingin divaksin? Ada yang ingin disuntik vaksin mau?" ujar Jokowi seperti dikutip Suara.com, Sabtu (9/1/2021).
Setelah itu, para nakes itu melambaikan kedua tangannya ke arah kamera seolah menolak tawaran dari Jokowi.
Mereka juga terlihat menggelengkan kepala mereka kemudian menjauh dari hadapan kamera.
Setelah ditelusuri, video TikTok yang diungga oleh akun @mellasopha tersebut sudah tak lagi bisa diakses, diduga video tersebut telah dihapus.
Hingga berita ini disusun, Suara.com masih mencoba menghubungi pihak RSUD Bayu Asih, Purwakarta untuk mengonfirmasi video tersebut.
Kontributor : Cesar Yudistira