Seperti diketahui, akhir-akhir ini banyak anak-anak yang kecanduan game online bahkan ada yang harus menjalani perawatan dan pemulihan di rumah sakit jiwa.
Menurut Sonya, salah satu penyebab yang membuat kondisi itu terjadi lantaran kurangnya pengawasan dari orang tua dan kebebasan pemberian fasilitas gawai terhadap anak. Khsusunya ditengah pandmei Covid-19 yang mengharuskan anak belajar online menggunakan ponsel.
"Nah yang harus diketahui orang tua adalah ketika memberikan gadget kepada anak itu sudah harus tau konsekuensinya," pungkasnya.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti membeberkan, lemahnya pengawasan dari orang tua menjadi pintu masuk bagi anak kecanduan game online hingga pornografi.
Baca Juga:KPK Periksa Sekda KBB, Bagaimana Status Bupati Aa Umbara?
"Para orang tua juga jarang membuat aturan main dengan anaknya dalam penggunaan gawai, sehingga anak menggunakan gawianya sekehendaknya," beber Retno.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki