Dalam kesempatan tersebut hadir pula Direktur Keuangan PT Amarta Karya Hidayat Wahyudi, Corporate Secretary Brisben Rasyid, Kepala Divisi Keuangan Pandhit Seno Aji, dan Business Development Advisor PT Amarta Karya Oki Fahreza.
Proyek ini terbagi menjadi tiga tahap dengan masa pengerjaan tiga tahun untuk fase pertama, tiga tahun untuk fase kedua, dan lima tahun untuk fase ketiga. Pembangunan proyek pada fase pertama akan merampungkan kawasan seluas 353 hektare. Rencananya, groundbreaking atau pelatakan batu pertama digelar pada Mei mendatang.
Setelah selesai dibangun pada tahap pertama, Bukit Algoritma akan mulai beroperasi. Di kawasan ini nantinya berdiri pula pusat sains, theme park, pusat kesehatan, pusat pertanian untuk makanan dan gizi, pusat kebugaran, serta plaza inovasi. Ada pula health center atau pusat kesehatan yang dibangun seperti medical city.
Proyek ini disebut menjadi mimpi jangka panjang. Untuk tahap pertama selama tiga tahun, PT Amarta Karya menjadi mitra kepercayaan untuk membangun infrastruktur, termasuk akses jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi, dan sejumlah fasilitas lainnya.
Baca Juga:Janjian Tawuran Via Chat, Siswa SMK Tewas Bersimbah Darah
Proyek Bukit Alogaritma tidak berdiri di atas lahan kosong. Lahan seluas 888 hektare tersebut adalah milik PT Bintang Raya Lokalestari. Dalam laporan Dewan Nasional KEK tahun 2018, perusahaan itu tercatat mengusulkan tanah tersebut untuk menjadi KEK Sukabumi dengan kegiatan utamanya: pariwisata, fusi sains, dan teknologi.
Pada 2018 lalu PT Bintang Raya Lolalestari juga getol mengajak kerja sama dua perguruan tinggi ternama di Jawa Barat, Universitas Padjajaran dan Institut Teknologi Bandung. Universitas Padjadjaran ditunjuk sebagai mitra Agro Health Ecopark, sedangkan Institut Teknologi Bandung ditunjuk sebagai mitra NBIC (Nanotechnology, Biotechnology, Information Technology dan Cognitive Science) Innovation Park.
Sepanjang 2019, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga beberapa kali mengajukan sejumlah daerah di wilayah otoritasnya untuk dijadikan KEK. Kata dia, yang paling menjanjikan ada di daerah Cikidang -- yang merupakan tanahnya PT Bintang Raya Lokalestari.
Dikutip dari website Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, Emil mengajukan tujuh KEK ke pemerintah pusat yang selanjutnya direvisi oleh lintas kementerian.
Ketujuh kawasan tersebut adalah KEK Cikidang (Sukabumi), KEK Pangandaran, KEK Jatigede (Sumedang), KEK Walini (Bandung Barat), KEK Patimban (Subang), KEK Cirebon, dan KEK Kertajati (Majalengka).
Baca Juga:Gempa Bumi Guncang Bayah Banten, Guncangannya Terasa hingga ke Sukabumi