THR Bisa Picu Klaster Baru Covid-19, Kok Bisa?

Semakin mendekatnya Idul Fitri 1442 H dan dibagikannya THR, pusat perbelanjaan dan mal-mal di Kota Bandung akan semakin ramai.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 03 Mei 2021 | 03:41 WIB
THR Bisa Picu Klaster Baru Covid-19, Kok Bisa?
Berkisar 10 hari menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah, beberapa mal perbelanjaan di Kota Bandung dikerumuni oleh masyarakat yang akan berburu baju baru. [Ayobandung.com/Gelar Aldi S]

SuaraJabar.id - Pusat perbelanjaan dan mal di Kota Bandung diserbu pengunjung di awal bulan Mei 2021 ini. Para pengunjung yang datang memburu baju beduk atau baju baru untuk dipakai di Hari Raya Lebaran.

Mal yang diserbu pengunjung di antaranya adalah The Kings Shopping Centre. Kerumunan bak pasar tumpah terjadi di mal ini pada Minggu (2/5/2021).

Pengunjung berbondong-bondong keluar masuk dari mal itu, ke tempat belanja lain dengan membawa bingkisan dan keresek berisikan baju lebaran.

Meski diterapkan protokol kesehatan, seperti masyarakat wajib bermasker dan adanya pengecekan suhu ketika hendak masuk Mal Kings, akan tetapi penerapan jaga jarak masih diabaikan.

Baca Juga:Sejarah THR: Warisan Orde Lama Dinantikan Hingga Kini

Kerumunan yang terjadi di area pintu masuk sulit dibendung. Padahal di kawasan Jalan Kepatihan itu terdapat beberapa personel satpol PP.

Kerumunan hari ini bukankah yang pertama kalinya. Sebelumnya, pada Sabtu, 1 Mei 2021, dikabarkan oleh @bandungtalks, masyarakat mengantre untuk memasuki Mal Kings ini. Antrean itu mengular bahkan sampai ke mulut jalan Kepatihan.

Imbas dari Larangan Mudik 2021

Plt Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman (Kabid Tibum), Idris Kuswandi menyebut, kenaikan pengunjung ke Mal Kings secara signifikan ia rasakan pada dua hari terakhir, yaitu dari Sabtu-Minggu (1-2 Mei 2021).

Ia mengatakan, meski tiap hari ia mengadakan penjagaan pada hari-hari biasa oleh Satpol PP, kerumunan baru terlihat besar pada dua hari di awal Mei 2021 ini.

Baca Juga:Bupati Banyuwangi Donasikan THR Miliknya ke Warga yang Membutuhkan

Ia juga menyatakan, kerumunan tersebut merupakan sebagai langkah mempercepat untuk melakukan mudik sebelum pelarangan mudik pada 6-17 Mei 2021 mendatang.

“Mungkin dalam rangka memaksakan berbelanja walau THR saja belum turun,” katanya di lokasi, Minggu, 2 Mei 2021.

Ia mengatakan, pihaknya telah menurunkan petugas Satpol PP dengan tiga unit yang masing-masing berada di kawasan Kepatihan, Dewi Sartika, dan Asia Afrika dengan tiga shift: pagi, siang, dan malam.

Demi mengantisipasi membludaknya kerumunan, pihaknya telah melakukan penjagaan dari pukul sembilan pagi, yakni ketika mal belum buka. Ia melakukan edukasi terhadap warga melalui Mojang Dadali, Mojang Pengendalian Pelenggaran Perda Melalui Patroli, yang beranggotakan perempuan satu unit.

“Lalu ada PRC (Patroli Reaksi Cepat) untuk menghalau. Nantinya unit dari PRC ini ditempatkan untuk mengawasi dan menghalau, barulah nanti Dishub datang untuk menertibkan becak dan motor,” ujarnya.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap sadar dan mawas diri bahwa pandemi Covid-19 masih berlangsung.

“Mohon masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, menjaga diri, menjaga keluarga, karena kalau sudah terpapar Covid-19 itu repot,” ungkapnya.

Potensi Klaster Baru Covid-19

Walau pun  telah ada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang digaungkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, akan tetapi dalam pelaksanaannya masih minim tindakan yang berarti.

Berkaca pada kasus tsunami Covid-19 yang terjadi di India, varian baru Covid-19 dari India itu kian mengganas. Terakhir, India mencatatkan penambahan kasus yang meroket yaitu sampai 400.000 per harinya.

Beberapa pakar menyebut, lonjakan drastis kasus positif Covid-19 di India penyebabnya adalah abainya terhadap protokol kesehatan hingga kerumunan di acara keagamaan keagamaan, Festival Kumbh Mela.

Tak hanya itu, varian baru Covid-19 B117 pun telah menyebar ke Indonesia dengan 10 kasus. Menkes menyebut, satu di antaranya terjadi di Jawa Barat.

"Dua kasus di Sumatera, satu di Jawa Barat, dan satu di Kalimantan Selatan," ujar Menkes Budi Gunadi.

Mestinya Pemkot Bandung mengambil langkah serius dalam mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19. Terlebih merujuk pada situs covid19.bandung.go.id, tiap harinya Bandung mengalami jumlah kenaikan kasus positif.

Belum lagi varian B117 dari India yang sudah menghantui Indonesia, khususnya Jawa Barat. Segala kemungkinan bisa terjadi, Pemkot Bandung harus serius dan tegas untuk antisipasi adanya klaster baru.

Apalagi dengan semakin mendekatnya Idul Fitri 1442 H dan dibagikannya THR, pusat perbelanjaan dan mal-mal di Bandung akan semakin ramai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini