Bioskop Rio Theatre juga sempat beralih tangan beberapa kali. Dari tangan Belanda dua kali, serta sempat juga dikelola oleh pemerintah setempat dan terakhir dikelola oleh pihak swasta. Kini aset bangunannya tercatat milik BUMD Pemprov Jabar.
Eksistensi Bioskop Rio mulai melorot ketika film nasional didominasi oleh film 'esek-esek'. Ditambah lagi tergerus modernisasi, seperti munculnya film dalam kepingan VCD pada tahun 2000-an.
"Tahun 2010-an, beralih fungsi menjadi tempat niaga, ini sangat disayangkan," tukas Machmud.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Baca Juga:Alhamdulillah, Puluhan Ribu Warga Cimahi Segera Terima Bansos Tunai