TNI, Polri, dan Pemerintah Kabupaten Bogor menggelar Apel Operasi Lilin Lodaya 2025 guna menjamin keamanan ibadah Natal serta perayaan Tahun Baru 2026 melalui koordinasi kuat antarinstansi di seluruh wilayah Bogor.
Sebanyak 3.300 personel gabungan dari unsur Polres, Kodim, pemerintah daerah, serta elemen masyarakat disiagakan penuh untuk menjaga kondusivitas dan memberikan rasa aman bagi wisatawan selama masa liburan akhir tahun ini.
Polres Bogor merekrut dan melatih enam puluh joki jalanan di kawasan Puncak menjadi relawan lalu lintas bersertifikat guna menghapus praktik pungli serta membantu penanganan darurat bagi wisatawan selama libur panjang.
SuaraJabar.id - TNI-POLRI bersama pemerintah Kabupaten Bogor melakukan Apel Operasi Lilin Lodaya 2025 untuk mengamankan liburan natal dan tahun baru 2026, Jumat 19 Desember 2025.
Kapolres Bogor, AKBP Wikha Ardilestanto menjelaskan Operasi Lilin Lodaya itu akan diberlakukan mulai 20 Desember 2025 esok hari hingga 1 Januari 2025.
"Terutama fokus pada pelaksanaan pengamanan ibadah Natal di tanggal 24 dan 25, dan kemudian perayaan Tahun Baru di tanggal 31 Desember hingga tanggal 1 Januari 2026," kata dia.
Ia menyebut, ada sebanyak 3.300 personel gabungan yang disiapkan dari Polres Bogor, Kodim Kabupaten Bogor hingga pemerintah Kabupaten Bogor.
Baca Juga:DPRD Bogor Dukung Program Warga Dibayar untuk Jadi 'Penjaga Hutan'
"Total seluruhnya 3.300 an personil, terdiri dari 1.085 personil Polres yang ditambah dengan personil gabungan, baik TNI dan pemerintah daerah Kabupaten Bogor, dan juga elemen masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Bogor," jelas dia.
Tak hanya itu, Polres Bogor juga merekrut Joki Jalan di kawasan Puncak yang sering meresahkan wisatawan. Joki-joki itu dilatih dan dibayar agar tidak meminta bayaran kepada wisatawan yang hendak menghabiskan masa liburan di Kabupaten Bogor, khususnya di Puncak.
"Kita sudah melakukan perekrutan para joki dan kita sudah memberikan pelatihan, tadi sekitar 60 orang sudah kita rekrut, sudah kita berikan pelatihan, terdiri dari pelatihan pengaturan lalu lintas, pelatihan PPGD atau pelatihan penanganan pertama gawat darurat, dan pelatihan komitmen antipungli," jelas dia.
"Jadi kita ubah yang tadinya merupakan ancaman, joki-joki merupakan ancaman, kita ubah menjadi sebuah peluang dan kita berdayakan mereka sebagai sukarelawan pembantu lalu lintas," tutup dia.
Kontributor : Egi Abdul Mugni
Baca Juga:Lupakan Macet Puncak! 5 Spot Wisata Tasikmalaya Paling Hits Buat Healing Akhir Tahun