SuaraJabar.id - Setelah heboh akun twitter Polres Kota Bogor yang 'Like' postingan porno. Kini giliran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Banyumas, Jawa Tengah kedapat memposting kembali atau Retweet sebuah unggahan konten karikatur tak senonoh.
Mengutip dari Bogordaily, Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, akun twitter Satlantas Polres Banyumas @lantasrestabms mengunggah ulang konten negatif pada 6 April 2021.
“Postingan konten negatif pada akun Twitter Satlantas Polresta Banyumas diketahui diunggah tanggal 6 April 2021,” kata Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy pada Senin 8 November 2021.
“Dugaan telah terjadi hacking pada akun Twitter Satlantas Polresta Banyumas pada tanggal 6 April 2021,” tambahnya lagi.
Baca Juga:Jadwal SIM Keliling Polresta Denpasar Bali Hari Ini Rabu 18 November 2021
Kombes Pol Iqbal mengatakan, akun Twitter tersebut memang telah lama tidak digunakan, diduga pada 6 April 2021 akun tersebut telah diretas dengan demikian yang meretweet bukanlah pihak kepolisian.
Saat ini, polisi sudah menindaklanjuti kejadian itu, salah satunya dengan menscreenshot cuitan tersebut. Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Satreskrim Polresta Banyumas untuk dilakukan penyidikan.
Akun Polres Bogor Kota sempat heboh, Like konten porno
Gaduhnya akun Polres Bogor Kota yang menyukai konten porno itu, ramai dibicarakan warga net, pada Sabtu (6/11/2021).
Belum diketahui apakah akun tersebut diretas atau tidak. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Ardimulan Chaniago mengatakan Polres Bogor Kota telah mendalami hal tersebut.
Baca Juga:Sebar Foto Porno Mantan Pacar, Wali Kota Ini Diciduk Polisi
"Kita sudah mempunyai akun-akun itu sudah lama sekali, selama ini tidak ada masalah, dengan seperti ini, Polres Bogor Kota akan melakukan penyelidikan, terkait penggunaan (akun Twitter) tersebut, yang akan siapa yang me-like (menyukai) akun yang tidak bagus itu ya," kata Erdi saat dihubungi via ponselnya, Senin (8/11/2021).
Erdi mengatakan, seluruh pengguna media sosial yang dimiliki Polri, sejauh ini, dalam pengawasan ketat. Sering kali, ia memimpin supervisi penggunaan media sosial, sebagai sarana untuk memberikan informasi program-program Polri.
"Kita selalu melakukan pengawasan, kita selalu supervisi, Terkait dengan pengguna medsos sesuai dengan etika sosial media. Karena memang harus menjadi Pioneer dalam media sosial ini," ucapnya.
Ia pun meminta maaf kepada masyarakat terkait dengan kegaduhan tersebut. Pihaknya mengatakan, kejadian ini bakal menjadi atensi untuk dilakukan pemeriksaan, sebagai antisipasi agar tidak terulang kembali.
"Saya atas nama pembina fungsi kehumasan meminta maaf tentunya, ini merupakan hal yang menjadi atensi dan pengawasan yang lebih ketat kepada humas di Polda Jabar dan jajarannya," katanya.