Rumah Potong Hewan di Kabupaten Cirebon Mendadak Sepi Gara-gara Ini

"Biasanya sehari bisa 15 sapi impor dan jawa tapi semenjak harga daging naik, rumah potong hewan jadi sepi. Kadang ada, kadang ga," ujar Kepala Pelaksana RPH Kab. Cirebon.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 03 Maret 2022 | 13:22 WIB
Rumah Potong Hewan di Kabupaten Cirebon Mendadak Sepi Gara-gara Ini
ILUSTRASI - Penjual daging sapi melayani pembeli di salah satu los daging di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (26/2/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJabar.id - Kenaikan harga yang cukup signifikan membuat penjualan daging sapi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mengalami penurunan.

Hal ini juga berdampak pada rumah potong hewan atau RPH. Penurunan penjualan daging sapi membuat mereka mengalami penurunan jumlah sapi potong harian.

Kepala Pelaksana RPH Kabupaten Cirebon Untung, menyesalkan harga daging sapi yang selalu naik sebelum memasuki bulan Ramadhan.

"Biasanya sehari bisa 15 sapi impor dan jawa tapi semenjak harga daging naik, rumah potong hewan jadi sepi. Kadang ada, kadang ga," katanya, Kamis (3/3/2022).

Baca Juga:Kabupaten Cirebon Catatkan 32 Kasus Kematian akibat COVID-19 Selama Februari 2022

Kondisi seperti ini sudah dialami Untung sejak satu bulan terakhir dengan biaya retribusi standar. Bahkan, dia hanya mampu menyetorkan sebanyak Rp 45.000 per hari ke bank.

"Satu kali pemotongan dikenakan biaya retribusi sebesar Rp 15.000. Kalau sehari hanya melayani 3 potong sapi, mau bagaimana lagi, langsung disetorkan ke bank segitu," ujarnya.

Meski demikian, stok hewan potong sapi masih aman.

"Kalau (jumlah) sapinya ada, mencukupi sampai Hari Raya Idul Fitri," sambungnya.

Untung juga membeberkan kenaikan harga sapi impor sudah ke tiga kali terjadi di tahun ini. Namun, baru kali ini kenaikan harga daging sapi impor mempengaruhi harga daging sapi jawa yang juga ikut naik.

Baca Juga:Viral, Iqbaal Ramadhan Ngaku Sudah Kaya Sebelum Main Film Dilan 1990

Di tempat berbeda, pemilik RPH persorangan Bastoni juga mengeluhkan hal yang sama,
"Biasanya bisa sampai 5 sapi perhari tapi sekarang cuma satu. Itupun kadang ada sisa yang dikembalikan oleh pedagang," ucapnya.

Bastoni mendistribusikan daging sapi di wilayah Kota/Kabupten Cirebon dengan harga Rp 115.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 105.000.

"Dari saya naiknya Rp. 10.000 per kilogram, pedagang bisa jual Rp 125.000 atau sampai Rp 130.000 per kilogram," jelasnya.

Batoni mengungkapkan jika pemerintah tidak ikut menyelesaikan persoalan kenaikan harga daging, maka bisa saja daging sapi mencapai harga tidak wajar hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Tahun lalu juga naik tapi berbeda dengan tahun ini. Sapi potongnya juga susah didapatkan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini