CEK FAKTA: Beredar Petisi Unhas Tolak LGBT Diduga Akibat Heboh Mahasiswa Non-Biner, Benarkah?

Seorang mahasiswa Universitas Hassanudin berkonflik dengan dosennya karena mengaku non-biner. Kini beredar petisi untuk menolak komunitas LGBT.

Galih Prasetyo | Elvariza Opita
Selasa, 23 Agustus 2022 | 20:27 WIB
CEK FAKTA: Beredar Petisi Unhas Tolak LGBT Diduga Akibat Heboh Mahasiswa Non-Biner, Benarkah?
Beredar tangkapan layar petisi Unhas menolak komunitas LGBT, begini faktanya. (Twitter/@ndagels)

Menelusuri percakapan di kolom komentar, SuaraJabar.id berhasil mendapatkan link dari petisi yang dimaksud. Namun ketika dibuka, rupanya petisi tersebut telah dihapus dari situs change.org.

"Petisi ini tidak tersedia. Baik URL salah atau melanggar Pedoman Komunitas kami, atau penggagas petisi menghapusnya," begitulah keterangan yang tertera di laman yang dimaksud.

Tangkapan layar petisi Unhas menolak berkembangnya komunitas LGBT. (change.org)
Tangkapan layar petisi Unhas menolak berkembangnya komunitas LGBT. (change.org)

Usut punya usut petisi tersebut diduga sudah dihapus menindaklanjuti komentar dari Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa.

Jamaluddin meminta agar persoalan ini tidak perlu diperpanjang, termasuk dengan mengunggah petisi online. Pasalnya saat ini masalah antara dosen dan mahasiswa itu sudah selesai.

Baca Juga:5 Kontroversi Chika Kinsky dan Yumi Kwandy, Pasangan LGBT yang Cintanya Kandas Setelah 2 Tahun Berhubungan

"Inikan Negara Kesatuan Republik Indonesia punya aturan. Kita ikut apapun aturan oleh negara kita," tutur Jamaluddin.

Namun keputusan penghapusan petisi ini sendiri mendapat beragam respons dari warganet. Sebagian menyayangkan karena menilai petisi tersebut penting untuk menolak berkembangnya komunitas LGBT.

"Lohh bukannya bagus tuh petisi. Kok malah....." ujar warganet.

"Yah udah dihapus, padahal pengen ikutan," imbuh warganet lainnya.

Kesimpulan

Baca Juga:Viral Mahasiswa Unhas Ngaku Non Biner, Kenali Berbagai Jenisnya

Dengan demikian, bisa disimpulkan petisi tersebut memang benar pernah dibuat namun kini telah dihapus. Pihak kampus sendiri mendorong agar masalah ini tidak perlu diperpanjang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini