"Oleh karena itu, jika seseorang tidak menanamkan budaya Siri na Pacce ini sebagai jati dirinya, maka bisa jadi orang tersebut tidak memiliki kehormatan dan tidak berperikemanusiaan," lanjutnya.
Ia lantas membandingkan kebudayaan Siri na Pacce dengan tradisi Marsiadapari yang dipegang teguh suku Batak. Karena itulah masyarakat Batak bergerilya untuk meringankan beban korban, termasuk sosok Kamaruddin Simanjuntak yang membela Brigadir J habis-habisan.
"Buat Pak Akbar Endra, jangan jadikan budaya sebagai alasan untuk membenarkan suatu perbuatan yang salah dan keji," pungkas @banjarnahor.
Tanggapan Warganet
Senada dengan @banjarnahor, warganet juga menyayangkan penggunaan kebudayaan untuk membenarkan perbuatan kriminal yang dilakukan Ferdy Sambo.
"Betul sekali.. karena dalam agama apapun itu ada larangan untuk membunuh sesama manusia apapun alasannya," komentar warganet.
"Setuju bang,, jadi jangan sampai kita menafsirkan kata tersebut jadi pembenaran terhadap kasus ini," imbuh warganet lain.
"Oh begitu pahlawan ? .. semua yang menghilangkan nyawa orang lain itu kejahatan besar .. lalu kalo mau menegakan kehormatan tidak perlu direkayasa di tutupin-tutupin dan mengorbankan anak buah nya sendiri konsekwen dengan perbuatan nya sendiri," timpal yang lainnya.