Miris! Buruh Perempuan di Sukabumi Ingin Jual Ginjal Gara-gara Terjerat Utang ke Rentenir

Ia lelah menghindar dari tagihan rentenir, bahkan pekerjaannya di pabrik pun mulai terancam. Psikologisnya terganggu, tak fokus kerja karena selalu ketakutan dikejar utang.

Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 17 September 2022 | 08:54 WIB
Miris! Buruh Perempuan di Sukabumi Ingin Jual Ginjal Gara-gara Terjerat Utang ke Rentenir
ILUSTRASI - Peringatan bagi rentenir untuk tidak masuk kawasan ini. [Klikpositif.com]

"Assalamualaikum. Saya di sini ingin bercerita tentang kehidupan saya yang sedang benar-benar kesusahan dalam keuangan. Sedang terlilit utang rentenir. Jadi saya disini dalam keadaan sadar dan sehat. Saya ingin mendonorkan ginjal saya agar saya bisa menutupi semua utang rentenir saya," tulis Si.

Ia menuturkan salah satu kebutuhan mendesak hingga harus cari dana besar ke rentenir untuk renovasi rumah orang tua di kampung halaman. Si mengakui jika kondisinya saat itu tak banyak pilihan, hingga akhirnya dia terlena dengan pinjam lagi dan lagi ke rentenir.

"Saya cape ka,, kerja tapi habis aja uang nya kadang gak cukup untuk bayar rentenir,, bahkan untuk makan sehari-hari saja saya harus dagang di pbrik, jadi saya kepikiran untuk jual ginjal lunasi semua hutang saya dan keluarga," lanjut Si.

Keinginan ini diakui Si tidak mendapatkan respon dari sang suami, namun jual ginjal adalah pilihan terbaik saat ini untuk melunasi hutang-hutangnya. Si mengaku saat ini dalam kondisi sehat dan sadar, ia hanya punya masalah lambung yang tidak parah.

Baca Juga:Janji Bakal Tindak Tegas, Wagub DKI: Laporkan Bila Ada Pabrik Cemari Udara

"Jika semua hutang lunas, mungkin saya saya ingin berhenti kerja, memilih berdagang biar kami lebih fokus merawat anak. kalaupun saya mati yanpenting saya tdk meninggalkan utang," pungkas Si.

Sebelumnya diberitakan, rumah salah seorang warga Garut, Undang (42) di Kampung Haurseah, Desa Cipicung, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat rata dengan tanah, diduga dirobohkan rentenir.

Undang disebut memang memiliki utang sebesar Rp 1,3 juta kepada rentenir. Ia belum sanggup membayar utang tersebut.

Menurut Kepala Desa Cipicung Uban Setiawan, aksi rentenir merobohkan rumah Undang terjadi pada 10 September 2022.

Dikatakan oleh Kades, bahwa rumah korban memang dirobohkan sepihak oleh oknum warga lain yang mendapat suruhan dari seorang rentenir.

Baca Juga:Viral! Terlilit Utang Rp 1,3 Juta, Rumah Warga Garut Dirobohkan Rentenir

Mirisnya, saat aksi sepihak merobohkan rumah itu terjadi, Undang dan istrinya justru tengah pergi ke Bandung untuk mencari uang agar bisa melunasi utang tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak