"Gak ada perawatan intens soal ingatannya. Ya kita bantu saja sedikit-sedikit. Sekarang lebih intens fisioterapi sama akupuntur," katanya.
Terlebih, soal trauma yang dialami Cahayu, orang tuanya pun merasa ketakutan. Awalnya, Cahayu dibawa ke fisioterapis kenalan keluarganya, namun hanya sekali saja.
Sebab, Cahayu masih merasa kesulitan bertemu dengan orang luar yang tak ia kenal. Sehingga, ada salah satu fisioterapis dari tim Aremania yang menawarkan diri melakukan dampingan fisioterapis hingga psikologis untuk dilakukan di rumah.
"Dia milih di rumah saja, akhirnya ada dari tim Aremania itu, sudah dua kali ke rumah. Dia gak bisa ketemu orang, tegang gitu. Jadi psikisnya masih butuh pendampingan," ujarnya.
Baca Juga:Cobaan Bertubi-tubi Timnas Indonesia, Mulai dari Kanjuruhan Hingga Tak Bisa Berkandang di SUGBK
Apalagi, lanjut Dian, emosional Cahayu terkadang naik turun hingga tak bisa dikontrol.
Akhirnya, tidur pun Cahayu harus ditemani oleh sang ibu untuk menenangkannya. Sempat dibiarkan tidur sendiri selama dua hari, namun Cahayu tiba-tiba berteriak dan ingat almarhum temannya berinisial N yang entah masuk dalam mimpinya dan membuat dia ketakutan hingga berteriak.
"Dua hari kemarin sampai tadi malam gak bisa tidur gak ditunggui ibunya. Terganggu entah mimpi atau gimana, teringat sahabatnya itu setiap hari. Sampai teriak-teriak minta tolong di kamar," tuturnya.
Bukan soal bantuan pengobatan, namun Dian memikirkan kondisi anaknya yang memang merasa tidak nyaman dilingkungan yang tidak ia kenal.
Akhirnya, kini proses pengobatan pun hanya dilakukan dirumah yang dilakukan oleh tim Aremania. Hal itu yang membuat Cahayu bisa tenang dan berharap kondisi Cahayu bisa segera pulih kembali.
Baca Juga:4 Masalah Timnas Indonesia Jelang Piala AFF 2022: Liga Mandek hingga Tak Boleh Berkandang di SUGBK
"Kalau tegang gitu capek dia. Gak nyaman, gak enjoy di lingkungan ramai. Sudah kemarin seminggu dua kali fisioterapis dan psikologis. Akupuntur sudah tiga kali. Pikiran saya prioritasnya sekarang soal trauma healing dia saja," ujarnya.