Mengenal Walet, Anjing Jenis Dutch Shepherd yang Temukan 10 Jasad Korban Gempa Cianjur

Anjing berpostur tegap dengan bulu gelap itu mampu membedakan bau bangkai hewan dan jasad manusia berkat latihan rutin.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 28 November 2022 | 14:38 WIB
Mengenal Walet, Anjing Jenis Dutch Shepherd yang Temukan 10 Jasad Korban Gempa Cianjur
Pawang Tim K9 Mabes Polri Bripda I Gusti Agung Gede Purnama Putra berpose bersama Walet di Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Senin (28/11/2022) [SuaraSulsel.id/ANTARA]

SuaraJabar.id - Tim pencari jasad korban gempa Cianjur menggunakan anjing untuk mempermudah tugas mereka. Salah satunya adalah seekor anjing berjenis Dutch Shepherd, Walet.

Performa Walet selama mencari jenazah korban gempa Cianjur cukup bisa diandalkan. Dalam enam hari misi pencarian di lokasi kejadian, Walet menemukan sepuluh jenazah korban gempa bumi di Desa Cijedil, Kabupaten Cianjur.

"Walet sampai hari ini sudah menemukan sepuluh korban, semua ditemukan berdasarkan petunjuk dari keluarga korban," kata Pawang Tim K9 Mabes Polri Bripda I Gusti Agung Gede Purnama Putra di Cugenang, Senin  (28/11/2022) siang.

Anjing berusia 2,5 tahun itu dilibatkan dalam misi kemanusiaan bersama Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan dari unsur Basarnas, TNI dan relawan di RT3 RW1 Cijedil sejak Rabu (23/11) atau H+2 kejadian gempa bermagnitudo 5,6 di kawasan setempat.

Baca Juga:Korban Gempa Cianjur yang Rumahnya Rusak Ringan Bisa Tinggalkan Pengungsian dan Pulang ke Rumah

Tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan bersama pawang membagi area tanah longsor menjadi dua titik, masing-masing seluas 100x50 meter.

Anjing berpostur tegap dengan bulu gelap itu mampu membedakan bau bangkai hewan dan jasad manusia berkat latihan rutin mengendus aroma serupa jasad manusia yang sudah membusuk dari bahan kimia yang hanya boleh digunakan oleh fasilitas pelatihan bersertifikat.

Dalam setiap pelatihan, anjing pelacak dilatih mempertajam kemampuan mendeteksi jasad manusia yang sudah membusuk menggunakan ampul-ampul bahan kimia tersebut.

Walet berburu jasad korban rata-rata lima kali dalam sehari selama 10 hingga 15 menit.

"Walet main bisa lima kali sehari. Ini sangat menguras tenaganya di medan yang penuh lumpur," katanya.

Baca Juga:Ustaz Derry Sulaiman Bela Warga yang Cabut Logo Gereja di Tenda Bantuan Gempa Cianjur: Melukai Hati

Berdasarkan laporan Basarnas, total korban longsor yang telah ditemukan hingga hari ini di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang mencapai 20 jenazah dari total laporan orang hilang berkisar 30 jiwa.

Jenazah tersebut berhasil dievakuasi pada Jumat (25/11) sebanyak delapan jiwa, Sabtu (26/11) enam jiwa, Minggu (27/11) tiga jiwa, dan Senin (28/11) siang dua jiwa.

Hingga hari kedelapan setelah kejadian atau Senin ini, tercatat 703 orang korban mengalami luka-luka akibat gempa Cianjur, 73.693 orang mengungsi, 323 orang meninggal dunia, dan sembilan orang dalam pencarian.

Sebelumnya, gempa terjadi berkekuatan Magnitudo 5,6 di sekitar 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB.

Pusat gempa bumi itu berada di darat pada kedalaman 10 km di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, Senin (21/11) sekitar pukul 13.21 WIB. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini