SuaraJabar.id - Antrean panjang truk pengangkut sampah mengular di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kondisi itu memaksa sopir sampai menginap di area TPA regional itu.
Seperti yang terpantau pada Rabu (3/5/2023), dimana armada pengangkut sampah mengular hingga 2 kilometer lebih di jalan raya. Truk-truk itu harus rela antre untuk masuk ke area pembuangan sampah.
Iwan (49) sopir truk pengangkut sampah dari Kota Cimahi menuturkan sudah antre sejak Selasa (2/5/2023) sekitar pukul 19.00 WIB. Namun baru bisa masuk ke area TPA Sarimukti hari ini sekitar pukul 11.30 WIB.
"Iya udah dari kemarin malam antre di sini, nginep. Ini baru mau masuk ke TPA setelah antre panjang," tutur Iwan saat ditemui di area TPA Sarimukti.
Baca Juga:Alat Berat di TPA Ponorogo Rusak, Sampah di TPS Meluber ke Luar
Dia mengatakan, kondisi ini sudah sering dialami para sopir pengangkut sampah di TPA Sarimukti. Menurutnya, antrean panjang ini dikarenakan faktor cuaca yang membuat landasan menuju area pembuangan sampah di TPA Sarimukti rusak.
"Landasannya jadi licin. Terus informasinya alat berat buat operasional juga katanya ada yang rusak jadi menghambat," kata dia.
Diakui Iwan, antrean buang sampah di TPA Sarimukti ini otomatis berdampak terhadap volume sampah yang diangkutnya dari Kota Cimahi. Jika kondisi normal, ia biasanya bisa membuang 2-3 rit sampah.
"Kalau sekarang 1 rit aja bisa sampai semalaman antrenya. Kita kita usahakan tetap 2 rit biar sampahnya tidak terlalu menumpuk di Cimahi," ujar Iwan.
Koordinator TPA Sarimukti Riswanto menjelaskan ada dua faktor yang membuat antrean panjang truk pengangkut sampah masih mengular hingga ke jalan raya. Pertama faktor cuaca yang membuat landasan kerap rusak dan licin.
Baca Juga:Dijanjikan Akan Segera Mengurai persoalan Sampah, Warga Kawasan TPA Ponorogo Buka Blokir Jalan
"Kalau jalan sudah agak kering, sudah diperkeras pakai batu belah lagi. Kita menyetok batu untuk memperbaiki, jadi istilahnya tambal sulam," jelasnya.
Faktor kedua adalah masih ada alat berat yang rusak sehingga menghambat penanganan sampah di zona pembuangan sampah. Riswanto mengatakan, saat ini tidak ada satupun buldoser yang berfungsi.
"Yang kedua itu alat berat. Kemarin buldoser sudah jadi (diperbaiki) sekarang rusak lagi. Sekarang sudah normal lagi kita dibantu 3 unit eskavator, tapi buldoser belum ada jadi masih ada antrean," kata dia.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki