SuaraJabar.id - Menginjakan kaki di Gang Neglasari, RT 02/02, Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi seperti tak ada bedanya dengan kondisi pemukiman padat penduduk lainnya di kota kecil ini.
Namun jalanan sempit di lorong gang yang hanya berukuran sekitar 2 meter dan memuat dua sepeda motor itu tampil beda lantaran disulap menjadi kebun anggur. Bukan hanya gang, pekarangan atau halaman rumah warga hijau dengan tanamn anggur.
Kampung Anggur awal warga itu sudah langsung terlihat ketika memasuki Gang Neglasari yang berada di samping Kantor Kecamatan Cimahi Tengah. Tanaman anggur berwarna hijau itu merambat melalui rangka baja ringan dan pagar rumah warga.
Selain memiliki nilai ekonomi yang tinggi, keberadaan kebun anggur yang dikelola pengurus RT setempat bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) itu membuat pemukiman padat di wilayah RW 02 menjadi lebih hijau dan asri.
Baca Juga:Kawanan Bebek Jadi Pengendali Hama Kebun Anggur di Afrika Selatan
Titan Rochmutoarawan salah seorang penggagas Kampung Anggur mengatakan, ide menyulap lorong gang sempit dan pekarangan rumah warga menjadi kebun anggur itu bermulai di tahun 2023.
"Dimana pengurus RT punya keinginan untuk membuat Kampung Anggur dengan tujuannya kemandirian ekonomi," kata Titan kepada Suara.com pada Kamis (18/5/2023).
Ia yang memiliki latar belakang di bidang tanaman anggur pun setuju dengan ide warga tersebut sehingga langsung membuat usulan yang ditujukan kepada Pemkot Cimahi agar mendapat bantuan pendanaan. Butuh proses cukup lama untuk memulai menggarap kebun anggur di pemukiman padat itu.
Hingga akhirnya November 2022 Kampung Anggur mulai direalisasikan menggunakan anggaran bantuan dari Pemkot Cimahi dan uang hasil urunan masyarakat yang terkumpul di KWT. Bibit anggur pun mulai di tanam di gang dan pekarangan rumah sejumlah warga hingga lahan kosong di RT 02.
"Kita juga bentuk KWT yang isinya ibu-ibu semua. Dibantu sama bapak-bapak yang ikut mengurus secara teknisnya," ucap Titan.
Baca Juga:8 Potret Nikita Willy Liburan di Kebun Anggur, Penampilannya sampai Digoda Prilly
Ia mengungkap alasan warga memilih anggur sebagai tanaman yang dikembangkan dan menghijaukan lorong gang di wilayahnya. Pertama, kata Titan, anggur memiliki nilai ekonomi dan estetika yang cukup tinggi. Dengan nilai ekonomi yang tinggi itu, pengurus berharap bisa mendongkrak perekonomian warga.
Minimalnya, kata dia, warga di wilayah tersebut bisa terbebas dari iuran sampah dan air. Kemudian, alasan lainnya lokasi tanam anggur bisa diatur dimana saja. Termasuk di gang dan pekarangan rumah warga karena anggur tumbuh dengan cara merammbat.
"Anggur ini kan bisa didesain, bisa diatur. Bisa di gang, pakarangan rumah yang sempir pun bisa. Kalau buah yang lain kan susah," ujarnya.
Selain itu, dari tanaman anggur ini bukan hanya buahnya yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi nilai ekonomi. Daunnya pun bisa diolah menjadi berbagai olahan seperti keripik. "Kemudian bisa juga kan kita jual bibit ke depannya. Yang bisa menghasilkan untuk mendongkrak perekonomian warga. Buahnya juga bisa diolah jadi eskrim dan sebagainya," ucapnya.
Titan mengatakan, hingga kini sudah ada sekitar 40 jenis buah anggur yang ditanam di lorong gang dan pekarangan rumah warga. Bahkan, ada beberapa jenis yang sudah berbuah dan dipanen meskipun hanya baru bisa untuk dikonsumsi warga sekitar.
"Ada 40 jenis, yang sudah dibuahkan baru ada beberapa seperti jenis anggur jupiter, ninel, gosbi, akademik, tamaki, sansakerta," terang Titan.
Ke depan, dengan dorongan penuh dari Pemkot Cimahi dan antusiasme warga, pihaknya berharap seluruh lorong gang di RW 02 bisa hijau dengan anggur. Meskpun rencana awalnya hanya di RT 02 saja. Kemudian, warga juga bisa menanam anggur di setiap pekarangan rumah jika berkenan.
"Kalau warga mau, bibitnya kita sediakan dan dibantu cara pemeliharaannya. Memang ini awalnya tadinya 1 RT saja karena kan salah satu penggagasnya Pak RT, tapi diprogramkan sama Pemkot jadi 1 RW," ucap Titan.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki