Berawal Nonton Youtube, Buruh Asal Cimahi Ini Panen Cuan Lewat Budidaya Burung Puyuh

"Panennya setiap hari sekitar 9-10 kilogram. Kalau perhitungan bersihnya sekitar 4-5 juta setiap bulannya," terangnya.

Galih Prasetyo
Sabtu, 20 Mei 2023 | 19:10 WIB
Berawal Nonton Youtube, Buruh Asal Cimahi Ini Panen Cuan Lewat Budidaya Burung Puyuh
Riska Prianti (30), Buruh Asal Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi yang Sukses Membudidayakan Telur Burunh Puyuh (Suara.com/Ferry Bangkit)

Namun saat memulainya, Riska harus merasakan pahit terlebih dulu dimana dari 300 ekor burung puyuh yang dibudidayakan, hanya 100 ekor yang masih bertahan hingga bertelur. Sedangkan sekitar 200 ekor sisanya mati.

Kendala lain yang dihadapinya saat memulai adalah kebingungan membuang kotoran burung puyuh. Namun Riska tidak menyerah dan terus belajar. Dia pun terus menambah populasi burung puyuhnya hingga kini bisa memiliki sekitar 1.000 ekor.

"Terus kotorannya sekarang itu ada yang ambil untuk dimanfaatkan jadi pupuk di Kampung Cabai, masih di deket sini juga lokasinya," kata dia.

Dari sekitar 1.000 ekor burung puyuh inilah Riska mulai mendapat cuan lebih. Setiap bulannya, burung puyuh miliknya menghasilkan telur sekitar 300 kilogram. Telur-telur itu ia kirim ke pelanggan yang masih berada di wilayah Kota Cimahi.

Baca Juga:Untuk Bisa Naik Kelas, Legislatif Jateng Minta Permudah Akses Permodalan Pelaku UMKM

Riska mengungkapkan, dari ratusan kilogram telur itu, omzet yang didapat mencapai sekitar Rp 9 hingga 10 juta setiap bulannya. Namun perhitungan omzet itu baru hitungan kasar sebab ia harus sisihkan untuk kebutuhan pakan dan perawatan lainnya.

"Panennya setiap hari sekitar 9-10 kilogram. Kalau perhitungan bersihnya sekitar 4-5 juta setiap bulannya," terangnya.

Dengan prospek yang cukup menjanjikan, Riska pun berencana untuk menambah populasi burung puyuhnya agar telur yang dihasilkan semakin banyak. Sebab, kata dia, produksi telur yang dihasilkan saat ini tidak sebanding dengan permintaan pelanggan yang semakin bertambah.

"Sekarang alhamdulillah kalau permintaan banyak, kemarin ada yang minta 50 kilogram setiap harinya tapi sayanya belum siap karena masih terbatas," sebut Riska.

Meski kini sudah memiliki usaha yang melebihi gaji UMK, Riska tidak akan meninggalkan pekerjaannya sebagai buruh. Sebab menurutnya, keduanya bisa dijalani secara bersamaan. Apalagi usaha budidaya burung puyuh terbilang lebih santai dan mudah.

Baca Juga:Momen Harkitnas Ingatkan Kembali, UMKM Berperan Penting bagi Kebangkitan Ekonomi

Ia hanya perlu melakukan perawatan seperti membersihkan kandang, memberi pakan hingga vitamin agar burung puyuh miliknya tetap sehat dan produktif. "Intinya sih kalau saya kerja pagi atau malam, saya selalu cek kandang setiap hari untuk bersihin kandang, ngasih pakan sampai ambil telurnya," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak