"Panennya setiap hari sekitar 9-10 kilogram. Kalau perhitungan bersihnya sekitar 4-5 juta setiap bulannya," terangnya.
Dengan prospek yang cukup menjanjikan, Riska pun berencana untuk menambah populasi burung puyuhnya agar telur yang dihasilkan semakin banyak. Sebab, kata dia, produksi telur yang dihasilkan saat ini tidak sebanding dengan permintaan pelanggan yang semakin bertambah.
"Sekarang alhamdulillah kalau permintaan banyak, kemarin ada yang minta 50 kilogram setiap harinya tapi sayanya belum siap karena masih terbatas," sebut Riska.
Meski kini sudah memiliki usaha yang melebihi gaji UMK, Riska tidak akan meninggalkan pekerjaannya sebagai buruh. Sebab menurutnya, keduanya bisa dijalani secara bersamaan. Apalagi usaha budidaya burung puyuh terbilang lebih santai dan mudah.
Baca Juga:Untuk Bisa Naik Kelas, Legislatif Jateng Minta Permudah Akses Permodalan Pelaku UMKM
Ia hanya perlu melakukan perawatan seperti membersihkan kandang, memberi pakan hingga vitamin agar burung puyuh miliknya tetap sehat dan produktif. "Intinya sih kalau saya kerja pagi atau malam, saya selalu cek kandang setiap hari untuk bersihin kandang, ngasih pakan sampai ambil telurnya," tandasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki