SuaraJabar.id - Politisi Partai Gerindra Dedi Mulyadi menanggapi puisi dari budayawan Butet Kartaredjasa yang dibacakan saat acara puncak peringatan Bulan Bung Karno Butet turut menyinggung sosok calon presiden (capres) yang pandir dan hobi menculik.
Satire yang disampaikan Butet di antaranya menyebut hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih, jika kelak ada presiden hobinya kok menculik. Sindiran itu diduga kuat ditujukan untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Seniman kan punya kebebasan berekspresi. Jadi saya lihat bapak santai saja," kata Dedi kepada wartawan di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Kamis (29/6/2023).
Dedi mengatakan, Prabowo Subianto sama sekali tidak merasa disudutkan dengan monolog yang disampaikan Butet Kartaredjasa tersebut. Sebab, dirinya meyakini idolanya itu tidak memiliki sifat kebencian terjadap orang lain.
Baca Juga:Butet Anggap Fakta Soal Monolog Si Pandir dan Tukang Culik, Kubu Demokrat Tantang: Buktikan
"Hidup jangan merasa disudutkan. Kenapa? itukan sudut pandang, kalau orang punya sudut pandang negatif sampai kapanpun negatif. Yang penting kita tidak boleh melakukan hal itu kepada orang lain," sebut Dedi.
Eks Bupati Purwakarta itupun memuji puisi yang dibacakan Butet dalam acara puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadiun Gelora Bung Karno pada Sabtu (24/6/2023).
Menurutnya, Prabowo mengidolakan Butet sebagai budayawan. "Bapak seneng sama dia (Butet) sebagai budayawan Pak Butet itu kan penampilan kemarin memang sangat lucu," ucap Dedi.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki