SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan ruang kelas di SDN Sukasari, Kecamatan Campaka yang rusak berat akibat tertimpa pohon segera dibangun dengan target tuntas dalam dua pekan ke depan.
Bupati Cianjur Herman Suherman, di Cianjur Jumat (31/1/2025), mengatakan sudah melihat langsung ke lokasi rusaknya dua ruangan kelas yang tertimpa pohon tumbang saat proses belajar mengajar sedang berjalan, sehingga enam orang siswa mengalami luka-luka dan dua diantaranya mengalami luka serius.
"Kami sudah meminta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Cianjur dan BPBD Cianjur segera mengajukan permohonan perbaikan agar proses belajar mengajar di SDN Sukasari tidak terganggu, rencana perbaikan akan langsung dilakukan," katanya.
Pihaknya menargetkan pembangunan kembali ruang kelas yang ambruk dapat tuntas dalam 14 hari kerja sehingga siswa dapat kembali menjalani proses belajar mengajar normal, sedangkan selama pembangunan siswa akan menjalani proses belajar mengajar menumpang di kelas lain.
Baca Juga:Pelarian Pembunuh Wanita di Kebun Teh Gedeh Berakhir, Diringkus Saat Naik Motor
Sedangkan bagi siswa yang mengalami luka akibat tertimpa atap yang ambruk dan menjalani perawatan di puskesmas, kata dia, biayanya akan ditanggung pemerintah daerah serta mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan di Puskesmas Campaka sampai sembuh.
"Kami berharap tidak ada lagi bencana alam menimpa Cianjur, namun kesiapsiagaan tetap harus ditingkatkan sehingga sekolah diminta memberikan pendidikan kebencanaan pada siswa guna menghindari korban jiwa saat bencana," katanya.
Kepala Sekolah SDN Sukasari Holid mengatakan pihak sekolah berencana mengadakan kegiatan trauma healing bagi siswa kelas IV dan siswa kelas lainnya setelah kejadian pohon tumbang agar tidak menjadi ketakutan bagi siswa untuk masuk sekolah.
“Untuk menghilangkan trauma setelah kejadian kami akan menggelar trauma healing bagi siswa agar ke depan mereka lebih waspada dan siap menghadapi hal serupa dengan berbagai upaya," katanya.
Bahkan, pihaknya akan menggelar kegiatan kesiapsiagaan melalui pelatihan dalam menghadapi bencana dengan melibatkan seluruh siswa dan guru, agar selalu waspada dan dapat melakukan berbagai upaya termasuk melakukan evakuasi saat bencana terjadi.
Baca Juga:Angin Kencang Rusak Sejumlah Rumah di Sukabumi, Nagrak Paling Parah