Terhimpit Masalah Ekonomi, Pria di Sukabumi Panjat Menara Pemancar dan Coba Bunuh Diri

Selain masalah ekonomi, pria tersebut diduga mengkonsumsi obat keras ilegal dan hisap lem aibon sehingga berhalusinasi.

Syaiful Rachman
Jum'at, 14 Februari 2025 | 13:00 WIB
Terhimpit Masalah Ekonomi, Pria di Sukabumi Panjat Menara Pemancar dan Coba Bunuh Diri
Personel Polsek Sukabumi berhasil menggagalkan aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang pria dengan cara memanjat menara telekomunikasi di Kampung Nangewer, Desa Sukajaya, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Kamis, (13/2/2025). ANTARA/ (Aditya A Rohman)

SuaraJabar.id - Personel Polsek Sukabumi, Resor Sukabumi Kota berhasil menggagalkan percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang pria paruh baya berinisial D (47) yang nekat memanjat tiang menara pemancar telepon di Kampung Nangewer, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (13/2/2025).

"Setelah menerima laporan lewat telepon dari Kades Sukajaya terkait ada warganya yang melakukan percobaan bunuh diri dengan memanjat menara pemancar di Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, kami langsung meluncur ke lokasi untuk membujuk pria tersebut turun dari menara," kata Kapolsek Sukabumi Riki Saputra dikutip ANTARA, Kamis.

Menurut Riki, saat diminta untuk turun oleh warga beberapa kali D mencoba melompat, namun selalu mengurungkan niatnya. Namun, setelah petugas datang dan membujuk untuk turun, pria tersebut akhirnya mau menurutinya.

Terungkap, aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh D karena terhimpit masalah ekonomi ditambah pria itu diduga mengkonsumsi obat keras ilegal dan menghisap lem aibon, sehingga mengalami halusinasi dan nekat memanjat menara.

Baca Juga:BPBD Jawa Barat Imbau Warga Waspadai Potensi Tanah Longsor, Khususnya Saat Hujan Lebat

Diduga, pelaku mencoba mengakhiri hidupnya karena stres dengan masalah ekonomi yang menjerat keluarganya. Di tengah pikiran yang kacau, D diduga mengkonsumsi obat keras, minuman keras dan menghisap lem aibon.

"Aksi nekadnya itu akibat kejiwaan yang kurang stabil ditambah terpengaruh oleh obat dan minuman keras serta menghisap lem aibon," tambahnya.

Riki mengatakan, saat diantar pulang ke rumahnya yang tidak jauh dari lokasi, D mengaku kepada polisi bahwa dirinya takut dimarahi oleh keluarganya dan beberapa kali menangis serta berjanji tidak akan melakukan perbuatan serupa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini