Tawuran dan Game Online Jadi Momok di Cianjur, 30 Siswa Bermasalah Disekolahkan di Barak

Setelah menjalani pembinaan di barak, katanya, pihaknya akan melakukan pemantauan terhadap puluhan siswa tersebut selama enam bulan ke depan guna memastikan mereka

Andi Ahmad S
Selasa, 06 Mei 2025 | 21:05 WIB
Tawuran dan Game Online Jadi Momok di Cianjur, 30 Siswa Bermasalah Disekolahkan di Barak
Sekitar 30 orang siswa dari 8 SMP di Cianjur, Jawa Barat, mendapat pembinaan di barak selama dua pekan ke depan, Selasa, 6/5/2025. ANTARA/Ahmad Fikri.

"Puluhan pelajar yang mendapat pembinaan sebagian besar punya catatan terlibat tawuran dan sebagian lainnya kecanduan game online, selama menjalani pembinaan mereka tetap ada proses belajar mengajar secara formal pada pagi hari," katanya.

Dia menambahkan setelah menjalani proses belajar mengajar pada pagi hari, puluhan siswa akan menjalani pendidikan jasmani, pembinaan karakter, hingga keagamaan, sehingga saat dipulangkan mereka dapat menjadi siswa berprestasi dengan karakter baik.

Pengangguran di Jabar Naik

Siapa istri Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi? (Dok. Provinsi Jawa Barat)
Siapa istri Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi? (Dok. Provinsi Jawa Barat)

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) diduga menjadi faktor utama meningkatnya pengangguran di Jawa Barat pada tahun 2025. Hal tersebut tentunya menjadi PR Gubernur, Dedi Mulyadi.

Baca Juga:BPS Ungkap Pengangguran di Jabar Naik Jadi 1,81 Juta Orang, PHK Sumber Masalah Utama?

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat mengungkapkan pengangguran tahunan (year on year/yoy) di Jawa Barat per Februari 2025 mengalami pertambahan.

Berdasarkan data publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Senin ini, tercatat ada 1,81 juta orang menganggur di Jawa Barat pada Februari 2025 yang menunjukkan peningkatan jika dibanding Februari 2024 di angka 1,79 juta orang, atau kenaikannya ada 0,02 juta (20 ribu) orang atau 1,04 persen.

"Jadi kalau dilihat kan memang ada penambahan pengangguran sebanyak 0,02 juta orang, artinya kan kita juga harus memperhitungkan berbagai faktor lainnya, semisal ada pertambahan penduduk begitu ya," kata Kepala BPS Jabar Darwis Sitorus dilansir dari Antera, Selasa 6 Mei 2025.

Di lokasi yang sama, Statistisi Ahli Madya (Ketua Tim Statistik Sosial) Isti Larasati Widiastuty membenarkan bahwa angka pengangguran yang meningkat ini, terdiri dari penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang saat disurvei tidak bekerja, mencari pekerjaan, atau mempersiapkan usaha, disebabkan banyak faktor termasuk pemutusan hubungan kerja.

"Jadi dalam sepekan terakhir ketika disurvei, mereka itu tidak bekerja dan itu karena berbagai faktor, bisa juga dampak dari PHK," ujar Isti pada Antara.

Baca Juga:Setelah Remaja, Dedi Mulyadi Akan Masukkan Pegawai Pemprov Nakal Dan Osis ke Barak Militer

Meski terjadi peningkatan jumlah orang yang menganggur di Jawa Barat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Barat yang menunjukan persentase angkatan kerja yang tidak terserap oleh pasar, menunjukan penurunan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini