SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat akan menanggung seluruh beban biaya pendidikan anak petugas KPPS yang meninggal saat menjalankan tugas menyelenggarkan Pemilu 2019.
"Ada beberapa anak petugas pemilu baik anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan pengamanan langsung tempat pemungutan suara (Pamsung TPS) yang masih duduk di bangku SD hingga SMA. Untuk meringankan beban keluarga, Pemkot Sukabumi akan menjamin semua biaya pendidikan anak itu hingga lulus SMA sederajat," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi sebagaimana dilansir Antara di Sukabumi, Minggu (28/4/2019).
Menurutnya, bantuan yang diberikan pemerintah tersebut sebagai salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan kepada petugas pemilu di Kota Sukabumi yang telah mengerahkan tenaga, pikiran hingga nyawanya demi sukses dan lancar pelaksanaan pemilu.
Selain itu, bantuan ini pun bertujuan agar masa depan anak-anak petugas pemilu bisa terjamin pendidikannya, serta bisa melanjutkan sekolah dan mememiliki masa depan yang lebih baik setelah ditinggal orang tuanya saat menjalankan tugas sebagai penyelenggara pemilu.
Hingga saat ini sudah ada tiga petugas pemilu yang meninggal dunia di Kota Sukabumi, seluruhnya akibat kelelahan mulai dari mempersiapkan TPS, pemungutan suara hingga penghitungan suara.
"Kami sudah mendata segala kebutuhan pendidikan anak petugas pemilu yang meninggal dunia, agar bisa terus melanjutkan pendidikannya minimalnya hingga lulus SMA," katanya pula.
Fahmi juga mengatakan bahwa pemerintah menanggung seluruh biaya perawatan petugas pemilu dan petugas pengamanan yang sakit dan harus dirawat, bahkan untuk mengantisipasi adanya yang jatuh sakit, pihaknya sudah menyediakan vitamin serta suplemen lainnya.
Adapun tiga petugas pemilu di Kota Sukabumi yang meninggal dunia, yakni pamsung bernama Andi (57) meninggal pada Jumat (26/4). Kemudian anggota KPPS Kecamatan Warodoyong, Tatang meninggal pada 5 April dan Ketua KPPS Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum Tedi Supriadi (44) yang meninggal pada Sabtu (27/4).
Baca Juga: Alami Pusing dan Keringat Dingin, Ketua KPPS Solo Meninggal di Rumah Sakit
Berita Terkait
-
Doa Mahfud MD Bagi yang Curang dan Menuduh Curang di Pemilu 2019
-
Update Real Count KPU Minggu Pagi: Jokowi 56,37% - Prabowo 43,63%
-
BPN: Meski Prabowo Menang Selisih 10 Persen, Kita Tetap Usut Kecurangan
-
Buat Heboh Pemilu, Ini Fakta di Balik Pria Bernama Menang Prabowo
-
Kubu Prabowo Usul Masa Jabatan Presiden 7 Tahun, TKN: Berlebihan!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Gandeng Sandiaga Uno, Kadin Tasikmalaya Perkuat Ekosistem Bisnis Nasional
-
Masuk Usia 130 Tahun, BRI Kenang Raden Bei Aria Wirjaatmadja sebagai Pendiri Visioner
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem