Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Minggu, 28 April 2019 | 09:58 WIB
Ilustrasi simulasi pencoblosan Pemilu 2019. (Suara.com/Adit Rianto)

SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat akan menanggung seluruh beban biaya pendidikan anak petugas KPPS yang meninggal saat menjalankan tugas menyelenggarkan Pemilu 2019.

"Ada beberapa anak petugas pemilu baik anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan pengamanan langsung tempat pemungutan suara (Pamsung TPS) yang masih duduk di bangku SD hingga SMA. Untuk meringankan beban keluarga, Pemkot Sukabumi akan menjamin semua biaya pendidikan anak itu hingga lulus SMA sederajat," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi sebagaimana dilansir Antara di Sukabumi, Minggu (28/4/2019).

Menurutnya, bantuan yang diberikan pemerintah tersebut sebagai salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan kepada petugas pemilu di Kota Sukabumi yang telah mengerahkan tenaga, pikiran hingga nyawanya demi sukses dan lancar pelaksanaan pemilu.

Selain itu, bantuan ini pun bertujuan agar masa depan anak-anak petugas pemilu bisa terjamin pendidikannya, serta bisa melanjutkan sekolah dan mememiliki masa depan yang lebih baik setelah ditinggal orang tuanya saat menjalankan tugas sebagai penyelenggara pemilu.

Baca Juga: Alami Pusing dan Keringat Dingin, Ketua KPPS Solo Meninggal di Rumah Sakit

Hingga saat ini sudah ada tiga petugas pemilu yang meninggal dunia di Kota Sukabumi, seluruhnya akibat kelelahan mulai dari mempersiapkan TPS, pemungutan suara hingga penghitungan suara.

"Kami sudah mendata segala kebutuhan pendidikan anak petugas pemilu yang meninggal dunia, agar bisa terus melanjutkan pendidikannya minimalnya hingga lulus SMA," katanya pula.

Fahmi juga mengatakan bahwa pemerintah menanggung seluruh biaya perawatan petugas pemilu dan petugas pengamanan yang sakit dan harus dirawat, bahkan untuk mengantisipasi adanya yang jatuh sakit, pihaknya sudah menyediakan vitamin serta suplemen lainnya.

Adapun tiga petugas pemilu di Kota Sukabumi yang meninggal dunia, yakni pamsung bernama Andi (57) meninggal pada Jumat (26/4). Kemudian anggota KPPS Kecamatan Warodoyong, Tatang meninggal pada 5 April dan Ketua KPPS Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum Tedi Supriadi (44) yang meninggal pada Sabtu (27/4).

Baca Juga: Menteri Keuangan Disebut Tolak Asuransi Untuk KPPS

Load More