SuaraJabar.id - Habib Bahar bin Smith, salah satu pentolan FPI mengaku alasannya menganiaya dua orang remaja berinisial MZ (17) dan CAJ (18) karena mengacu kepada hadis riwayat Imam Malik dalam kitab Az Zahirah.
Hal itu disampaikan Bahar saat bersidang sebagai terdakwa kasus penganiayaan anak di bawah umur yang digelar di Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/5/2019).
Menurutnya hadis yang dikutipnya itu untuk menghukum orang-orang yang mengaku-ngaku cucu nabi Muhammad alias habib palsu.
"Barang siapa yang mengaku cucu nabi, barang siapa yang mengaku-ngaku sebagai habib lah kalau kita sekarang ini. Maka menurut Imam Malik berarti kata beliau 'yudrob' harus dipukul, bukan pukulan biasa 'wadian' tapi dengan pukulan yang keras," ucap Bahar di persidangan.
Baca Juga: Kesalahan Input Data Rugikan Prabowo, Lieus: Ketua KPU Kudu Ditangkap
Bahar melanjutkan, hukuman bagi orang yang mengaku-ngaku cucu nabi tidak hanya dipukul yang keras saja, melainkan harus pula diumumkan bahwa orang itu merupakan habib palsu agar menjadi pelajaran bagi yang lain.
"Menjadi 'ibrah' pelajaran bagi orang-orang agar tidak mengaku-ngaku sama seperti dia (orang yang mengaku-ngaku cucu nabi)," bebernya.
Menurutnya, pelaku yang mengaku-ngaku habib itu harus dihukum penjara yang lama agar pelaku mengakui kesalahannya dan segera bertaubat.
"Bukan dimashurkan, 'falyubhas towiilan' dipenjara dengan penjara yang lama, 'hatta tadharu taubatun' sehingga dia bertaubat kepada Allah SWT," jelasnya.
Dalam kasus penganiayaan anak di bawah umur, jaksa penuntut umum telah mendakwa Bahar bin Smiht dengan pasal berlpis. Dia diancam dengan dakwaan primer pasal 333 ayat 2 Kitab undang-undang hukum Pindahnya (KUHP) Juncto Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP.
Baca Juga: Suara Parpol Hilang, Bawaslu Lamtim Rekomendasikan KPU Buka Kotak Suara
Kemudian, Pimpinan pondok pesantren Tajul Alawiyyin itupun dijerat dengan dakwaan primer lainnya yakni jeratan menggunakan Pasal 170 ayat 2 ke-2 KUHP tentang tindakan penganiayaan, subsider Pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHP, lebih subsider Pasal 351 ayat (2) KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP, lebih subsider lagi Pasal 351 ayat (1) KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP dan lebih lebih subsider lagi Pasal 80 ayat (2) Jo Pasal 76 C Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Kontributor : Aminuddin
Berita Terkait
-
Alasan Gebuki Anak, Habib Bahar: Orang Mengaku Habib Harus Dipukul Keras
-
Bahar Bicara Dalam Persidangan, Tanyakan Dugaan Pemalsuan Usia Korban MKU
-
Babak Belur, Bocah yang Dianiaya Bahar Smith Minta Makan ke Rumah Kakeknya
-
Eksespi Ditolak, Habib Bahar bin Smith Ajukan Banding
-
Pasrah, Habib Bahar bin Smith Akan Terima Apapun Vonis Hakim
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Buruan Klaim! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Dapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu!
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal