SuaraJabar.id - Pelaksanaan Pemilu 2019 yang menalan ratusan jiwa diharapakan bisa dievaluasi secara menyeluruh oleh penyelenggara pemilu dan pemerintah. Evaluasi harus dilakukan menyeluruh karena mendapat banyak keluhan kalau pemilu tahun ini menguras tenaga dan waktu para petugas.
Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat Sobari mengatakan selain mereka bertugas saat pencoblosan 17 April, petugas juga harus melakukan rekapitulasi hasil suara pemilu.
"Harap proses pemilu dievaluasi, karena menyita waktu, dan proses pekerjaan luar biasa, hal ini tentu 24 sampai 30 jam paling cepat. Waktu kerja kita 24 jam, pekerjaan rekap suara," kata Sobari kepada Suara.com, Jumat (3/5/2019).
Sobari mengatakan, selama pelaksanaan rekapitulasi suara di kecamatan membutuhkan tenaga dan waktu. Bahkan, pekerjaan tak boleh ditunda karena jika ditunda akan memakan waktu lama lagi dan meleset dari target batas waktu yang diberikan.
"Sangat berbeda jauh Pemilu 2014, meski banyak pekerjaan. Tapi masih bisa santai dan kotaknya pun hanya empat," jelasnya.
Terkait ratusan petugas KPPS meninggal dunia karena kelelahan bertugas di Pemilu serentak 2019, Sobri mengaku prihatin.
Terkait evaluasi Pemilu, ia berharap pada KPU selaku penyelenggara pemilu bisa meningkatkan honor mereka, mengingat tugas yang berat.
"Saya kira dan teman-teman yang lain pun setuju untuk mengevaluasi Pemilu serentak ini," jelasnya.
Hal sama pun dikatakan, Ketua PPS Kelurahan Bedahan, Zainudin bahwa Pemilu 2019 sangat menguras tenaga dan pikiran. Maka itu, perlu dipisah seperti pemilu lalu pelaksanaan Pileg dan Pilpres dipisah.
Baca Juga: Ada 136 Pelanggaran Pemilu di Banten, Cuma 3 Kasus Masuk Ranah Pidana
"Ya, kalau honor bisa ditingkatkan, untuk Ketua KPPS (sekarang dapat) Rp 550 ribu, anggota Rp 500 ribu dan kemanana TPS Rp 400 ribu," pungkasnya.
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
Koalisi Prabowo Adem, BPN: Mungkin Pihak Luar yang Menginginkan Retak
-
Sebelum Meninggal, Umar Cerita ke Putrinya: Bapak Senang Jadi Ketua KPPS
-
Ayahnya Meninggal, Keluarga Korban KPPS Minta Pelaksanaan Pemilu Dievaluasi
-
Minta Situng KPU Disetop, Bawaslu Kaji Laporan BPN
-
Ijtimak Ulama Versi MUI: Jangan Saling Curiga, Tunggu Proses Pemilu Tuntas
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Hancur Hati Guru Ini! Rekaman Pilu Saat Mengajar, Tapi Tak Satupun Murid Mau Mendengar
-
Drama Anak Mantan Kiper Persib di Kamboja: Bukan Korban TPPO, Tapi Scammer yang Cari Kerja Sendiri
-
Akhirnya! Setelah 256 Hari Menggantung, KPK Pastikan Panggil Ridwan Kamil Kasus Bank BJB
-
3 Rekomendasi HP Murah Kualitas Bagus untuk Mahasiswa 2025: Spek Dewa, Harga Sahabat Kosan!
-
3 Laboratorium Rahasia Narkotika Beroperasi di Bogor dan Cimahi