SuaraJabar.id - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menilai pembongkaran makam petugas KPPS yang diinginkan oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiga tidak bisa dilakukan begitu saja. Sebab, menurutnya, hal itu harus mempertimbangkan pihak keluarga.
Bima Arya pun meminta agar siapapun agar hati-hati menyikapi insiden gugurnya para petugas pemilu untuk menghormati keluarga yang tinggalkan.
"Ya menurut saya semuanya harus di kembalikan ke pihak keluarga. Enggak bisa membongkar gitu saja. Silakan tanyakan keluarga. Kalau keluarga meminta harus di bongkar, ya silakan kalau tidak kan tidak bisa. Ini persoalan harus disikapi hati-hati keluarga harus didengar," kata Bima Arya, Jumat (3/5/2019).
Sejauh ini, tambah Bima, petugas KPPS yang meninggal dunia usai maupun dirawat Pileg dan Pilpres 2019 khusunya di Kota Bogor memang kelelahan karena mengemban tugas yang berat.
"Ya saya tidak tahu dengan fenomena di daerah lain, tapi di Kota Bogor saya mengunjungi yang sakit di rumah sakit dan mengunjungi juga yang meninggal atau yang koma kesimpulan saya dari hasil tanya jawab dengan keluarga korban karena kelelahan, kurang makan minum dan stres pikiran," ungkapnya.
Wakil Ketua Umum DPP PAN itu pun menyebut apa yang diinginkan oleh BPN Prabowo-Sandiaga yang menginginkan adanya pembongkaran makam para pejuang demokrasi hanya sekedar spekulatif.
"Kalau saya melihat ini terlalu spekulatif karena saya bercemin kepada apa yang saya lihat di Bogor lebih kepada beban kerja yang berat ditambah pikiran. Lagi pula kalau terjadi sesuatu hal yang sistematis saya tidak bisa bayangkan, sekalanya terlalu besar terjadi lintas wilayah. Dugaan saya gak sejauh itu," tutupnya.
Sebelumnya, Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandiaga, Ferry Mursyidan Baldan menilai ada kejanggalan terkait banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia saat bertugas dalam Pemilu 2019.
Pihaknya pun meminta agar kejanggalan tersebut dapat diungkap. Salah satu dengan melakukan autopsi terhadap jenazah petugas KPPS tersebut.
Baca Juga: Real Count KPU Jumat Malam: Sudah 64 Persen TPS, Prabowo Belum Salip Jokowi
Kontributor : Rambiga
Berita Terkait
-
BPN Prabowo Minta Jasad Ratusan Petugas KPPS Gugur Diautopsi
-
BPN Bantah Prabowo Batal Jenguk Ani Gegara AHY Diajak Jokowi ke Istana
-
Ayahnya Meninggal, Keluarga Korban KPPS Minta Pelaksanaan Pemilu Dievaluasi
-
BPN Pertanyakan Alasan TKN Tolak Pembentukan TPF Kecurangan Pemilu 2019
-
Kubu Prabowo - Sandiaga Minta Seluruh Makam Petugas KPPS Dibongkar
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
Mobil SMAN 5 Taruna Brawijaya Hantam Truk di Tol Jombang, Empat Orang Terluka Parah
-
Denda PBB Dihapus dan Pajak di Bawah Rp100 Ribu Gratis di Kabupaten Bogor
-
Hormat ke 'Nyi Roro Kidul' Jadi Polemik, Pemprov Jabar Jawab dengan Agenda Kirab Kerajaan Sunda
-
Hormat ke 'Nyi Roro Kidul' di Kirab HUT RI, Dedi Mulyadi Dihujat dan Dituding Punya Obsesi
-
Semarak HUT RI ke-80: Ketika Tenaga Medis Masa Depan Berdandan Ala Timnas di SMK Moestopo