Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Sabtu, 18 Mei 2019 | 18:54 WIB
Penangkapan terduga teroris oleh tim Densus 88 di Bogor, Jawa Barat. (dok. polisi).

SuaraJabar.id - Wakapolres Bogor Jawa Barat Komisaris Didik Purwanto menuturkan, terduga teroris berinisial E alias AR (51) di Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, sempat ditabrak aparat  saat penangkapan, Jumat (17/5) petang.

Terduga teroris AR ditabrak polisi saat hendak melarikan diri menggunakan sepeda motor ke jalan raya Bogor – Jakarta.

"Ditabrak pas mau kabur pakai motor, itu bekas baret-baretnya," ujar Didik sembari menunjuk ke aspal jalan tempat terduga teroris terjatuh, Sabtu (18/5/2019).

Menurutnya, E sempat berusaha melarikan diri dari kediamannya menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Mio bernomor polisi B 6090 FJD.

Baca Juga: Tangkap Anak Buah Terduga Teroris di Bogor, Densus 88 Sita Buku Catatan

Ia memacu sepeda motor ke arah jalan Raya Bogor – Jakarta. Tapi, tepat di tepian jalan, E langsung ditabrak oleh anggota polisi.

Sementara Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, terduga teroris E memiliki target meledakan bom di depan gedung Komisi Pemilihan Umum di Jakarta.

Aksi pengeboman itu, kata dia, mau dilakukan pada tanggal 22 Mei Rabu pekan depan, saat KPU mengumumkan hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilu dan Pilpres 2019.

"Targetnya ada dua. Target pertama itu togut. Kemudian target kedua pada pada 22 Mei di depan KPU," ujarnya.

Menurut Dedi, adanya gembar-gembor pergerakan massa ke Jakarta pada 22 Mei mendatang, justru menjadi momentum bagi para teroris untuk mencari eksistensi.

Baca Juga: Ditangkap, Teroris Bogor Siapkan 7 Bom buat Thogut depan Gedung KPU 22 Mei

"Momentum itu dimanfaatkan oleh kelompok teroris, untuk memberitahukan bahwa kelompok mereka masih eksis," ungkap Dedi.

Load More