SuaraJabar.id - Terminal Jatijajar Kota Depok, Jawa Barat menetapkan larangan layanan jasa transportasi online, baik roda dua maupun roda empat, mengambil penumpang di dalam area hingga radius 100 meter dari terminal tersebut.
Larangan tersebut disampaikan Kepala TU Terminal Jatijajar Dudi, lantaran keberadaan moda transportasi berbasis aplikasi itu akan mematikan sumber nafkah pengemudi angkot di lokasi.
"Iya, kami melarang, dan akan terus mengumumkan pemberitahuan lewat pengeras suara agar para ojok online maupun grabe car tidak mengambil penumpang dari dalam terminal," katanya, Kamis (13/6/2019).
Alasan lainnya, lanjut Dudi, karena layanan transportasi online tersebut merupakan moda transportasi yang tidak memiliki ijin trayek. Sehingga, pihaknya berharap para pengemudi transportasi online menghormati aturan tersebut.
"Kalau masih ada yang membandel, akan kami usir. Tetapi, kalau menurunkan penumpang boleh-boleh saja, nggak masalah," sambung Dudi.
Selain tidak boleh mengambil penumpang di dalam terminal, Dudi juga mengatakan dalam radius 100 meter dari kawasan Terminal Jatijajar para pengemudi transportasi online juga dilarang mengambil penumpang.
"Jadi selain di dalam terminal, di radius 100 meter di sekitar terminal merupakan areal yang dilarang bagi ojol dan grabe car mengkut penumpang. Itu aturannya, terminal ini hanya memberikan pelayanan terhadap angkutan umum yang memiliki trayek resmi," jelasnya.
Salah satu supir angkot 06 jurusan Terminal Terpadu Jalan Raya Margonda - Terminal Jatijajar, Manik mengapresiasi dan mendukung upaya petugas terminal dalam menertibkan terminal yang bebas dari transportasi online .
Menurutnya jika tidak diatur, maka angkutan konvensional akan kalah saing dengan transportasi online.
Baca Juga: Kemenhub Akan Larang Diskon Ojek Online, Publik Resah
"Betul, sangat setuju sekali. Kalau ojol dibiarkan mengangkut penumpang di terminal, kami supir angkot ini mau makan apa?," ujar Manik.
Meski begitu, Manik tidak mempermasalahkan transportasi online masuk ke dalam terminal untuk mengantar penumpang.
"Dulu pernah hampir gesekan, karena mereka ambil penumpang dari sini. Petugas bilang usir aja boleh," pungkasnya.
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
Demi Keamanan, Penumpang Wajib Selfie Sebelum Pesan Grab
-
Arus Balik Lebaran di Terminal Jatijajar Depok Masih Landai
-
Hasil Penelitian di AS, Layanan Transportasi Online Perburuk Kemacetan
-
Kolaborasi IKA, Grab, dan Komnas Perempuan untuk Cegah Kekerasan Seksual
-
Komnas Perempuan Wujudkan Transportasi Online Aman dari Kekerasan Perempuan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
-
Akankah Dolar AS Tembus Rp17.000?
Terkini
-
Satu Bulan Membuntuti, Jaringan Ganja 78,6 Kg Akhirnya Terendus di Depok: Ini Peran 6 Tersangka
-
6 Tersangka Terancam Hukuman Seumur Hidup Akibat Edarkan Nyaris 80 Kg Ganja di Depok
-
Penyebab Keracunan Massal Masih Misteri, Tiga Dapur MBG di Bandung Ditutup untuk Investigasi
-
Puluhan Siswa Keracunan Makanan Gratis di Cianjur, Kualitas Program Gizi Pemerintah Dipertanyakan
-
Tokoh Agama di Bekasi Jadi Tersangka: Bertahun-Tahun Cabuli Anak Angkat & Keponakan