SuaraJabar.id - Proyek pembangunan Jalan Tol Depok Antasari (Desari) tahap II yang melintas di wilayah Kelurahan Grogol Kecamatan Limo Kota Depok, Jawa Barat berdampak bagi warga, khususnya yang berada di RT 03/RW 02 dan RT 04/RW 02 kelurahan tersebut.
Menurut Ketua RT 04/02 Kelurahan Grogol Endri sebelum adanya proyek pembangunan tersebut, tempatnya tidak pernah kesulitan air.
"Warga di sini kekurangan air akibat dampak pembangunan Tol Desari tahap II yang membelah Rt 04/02, Kelurahan Grogol, Limo," kata Endri kepada wartawan, Jumat (14/6/2019).
Dia mengeluhkan lingkungan warga yang berbatasan langsung dengan proyek tol Desari tahap II harus kekeringan. Karena kedalaman pengerukan tanah untuk Tol Desari mencapai delapan meter.
Baca Juga: Binangun Baru dan Gocea, Potret Kekeringan di Tengah Limpahan Air
"Rata-rata warga masih menggunakan air tanah, sehingga sangat dirugikan," jelas Endri.
Selain persoalan itu, warga juga merasa terganggu dengan jam operasional kerja yang tidak menentu. Lantaran pengerjaan proyek berlangsung hingga tengah malam.
"Pengerjaan proyek juga sangat mengganggu karena jam operasional yang tidak menentu, bahkan bisa sampai pukul 23.00 WIB," kata Endri.
Sementara itu, Lurah Grogol Danu mengatakan bakal mengirim surat protes ke pihak pelaksana pembangunan Tol Depok - Antasari. Protes tersebut berdasar aspirasi warga yang keberatan lantaran kekeringan yang dialami warga di dua RT yang ada, yakni RT 03/RW 02 dan RT 04/RW 02 Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat.
Surat protes tersebut diajukan untuk meminta solusinya dari pihak pengembang proyek jalan tol tersebut melalu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Grogol pada Senin (17/6/2019) mendatang. Danu mengemukakan, setidaknya ada 40 keluarga yang terdampak proyek tersebut.
Baca Juga: Sebanyak 1.259 Desa di Jawa Tengah Darurat Kekeringan
Sebagai langkah awal untuk mengurangi beban kekeringan dari dampak pembangunan tol, pihak kelurahan akan meminta bantuan air bersih kepada PDAM dan dinas terkait.
Berita Terkait
-
Derita Warga Akibat Proyek Hutama Karya: 10 Rumah Rusak Lantaran Pembangunan Tol
-
Berkat Sumur Wakaf Dompet Dhuafa dan Kybar Tani Mandiri, Kini Warga Gunung Kidul dan Bantul Tak Risau Hadapi Kemarau
-
Krisis Air Serbia Makin Parah: Bagaimana Nasib Ribuan Ternak?
-
Parah! 7 Provinsi di Indonesia Kekeringan Ekstrem, 2 Bulan Tak Diguyur Hujan
-
Harap Dimaklumi, Ini Alasan Hakim Tunda Vonis 4 Terdakwa Kasus Korupsi Jalan Tol MBZ
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Bey Machmudin Pamit Tinggalkan Gedung Sate, Titip Pesan untuk Jajaran Pemprov Jabar
-
Dugaan Penyimpangan Seks Oknum Guru SD di Purabaya Sukabumi, Pelajar Jadi Korban Pedofilia
-
Polres Pangandaran Amankan Tiga Pengedar Obat Keras, Salah Satunya Ditangkap di Masjid
-
Disdikpora Cianjur: Sekolah yang Rusak Akibat Bencana Alam Diperbaiki Tahun Ini
-
Geledah Rumah Produksi Miras Oplosan, Polres Cianjur Amankan Satu Orang dan Puluhan Liter Alkohol Murni