SuaraJabar.id - Kejaksaan Negeri atau Kejari Kota Bogor menetapkan dua tersangka kasus dugaan korupsi di Komisi Pemilihan Umum setempat, saat penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota Bogor 2018.
Kasi Pidana Khusus Kejari Kota Bogor Rade Satya mengatakan, kedua tersangka kasus korupsi tersebut berinisial HA dan MH. Tersangka HA merupakan mantan bendahara KPUD Kota Bogor.
"Tersangka (HA) selaku bendahara waktu itu, berarti dalam proses pencairan dia yang berperan dan ditetapkan tersangka pada Selasa lalu," kata Rade, kepada wartawan, Jumat (21/6/2019) malam.
Sedangkan untuk tersangka MH merupakan Ketua Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP) di Sekretariat KPU Kota Bogor. Selain itu, MH juga merupakan seorang PNS aktif di Satpol PP Kota Bogor.
Baca Juga: Mobil Patroli Polisi Dilempari Batu dan Bom Molotov di Bogor
"Penetapan tersangka MH ini berbarengan dengan tersangka sebelumnya yakni HA, pada Selasa 18 Juni 2019. Tapi karena sakit, yang satu baru kita umumkan sekarang sebagai tersangka," kata Rade.
Rade menjelaskan, kedua tersangka diduga telah menyelewengkan dana hibah dari Pemkot Bogor tahun 2017 sebesar Rp 470.830.000. Modusnya, mengadakan kegiatan di luar Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sebelumnya telah ditetapkan melalui rapat pleno KPU Kota Bogor.
"Ada dua kegiatan di luar RAB, nama kegiatannya buletin (tabloid) dan even organizer (EO) pada April 2018, tapi ternyata di RAB tidak ada," Rade menjelaskan.
Kejari Kota Bogor juga menyita sejumlah barang bukti dalam kasus tersebut, salah satunya adalah kuitansi fiktif. Saat ini, Kejari Kota Bogor masih terus mendalami keterlibatan pihak lain dalam kasus dugaan penyalahgunaan anggaran di KPU ini.
"Tersangka HA sudah kita titipkan di Lapas Paledang Kota Bogor. Untuk tersangka MH, hari Senin besok kita panggil untuk pemeriksaan lagi," imbuh Rade.
Baca Juga: Nenek Asal Bogor Ini Janji Jual Mobil Jika Rute LRT Diperpanjang
Kontributor : Rambiga
Berita Terkait
-
Polisi Tangkap Anak Bos Rental Mobil, Pelaku Pembunuhan Satpam di Bogor
-
Ada Oknum Komisioner KPU Kota Bogor Langgar Kode Etik, Terima Uang dari Salah Satu Paslon, Ini Kata Bawaslu
-
Turis Jepang Kapok Berkunjung ke Kota Bogor Gegara Pengamen Marah-marah di Angkot
-
Ajak Masyarakat datang ke TPS 27 November, Habib Nabil Bicara Nasib Masa Depan Bogor
-
Jelang Debat Perdana Pilwalkot Bogor, Dedie A Rachim: Kita Harus Siap Setiap Saat
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Tips Tetap Bugar dan Sehat Selama Berpuasa Ramadan Menurut Dokter Penyakit Dalam
-
Dinkes Karawang Catat Peningkatan Kasus DBD di Awal 2025, Banyak Terjadi di Wilayah Perkotaan
-
Sopir Truk Maut Kecelakaan di Pasir Suren Sukabumi Ditetapkan Tersangka
-
Polisi Gagalkan Peredaran Sabu Senilai Rp500 Juta di Garut
-
Seluruh Korban Meninggal Kecelakaan Gerbang Tol Ciawi Berhasil Diidentifikasi