Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 23 Juni 2019 | 10:18 WIB
Kapolres Bekasi Kota, Komisaris Besar Indarto. (ANTARA)

SuaraJabar.id - Terjadi tawuran maut di lahan kosong di samping Apartemen Metro Galaxy Park Bekasi. Aksi duel maut menyebabkan seorang tewas ditembak.

Kejadian mengerikan itu jadi di Jalan KH. Noer Alie, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jumat (21/6/2019) malam. Satu orang tewas dengan luka tembak, sementara lima lainnya luka-luka dalam duel maut itu.

Kapolres Bekasi Kota, Komisaris Besar Indarto membenarkan peristiwa tersebut. Kepolisian kini tengah mengusut kasus tersebut. "Masih penyelidikan dan (polisi) sedang memburu pelaku," kata Indarto di Bekasi, Minggu (23/6/2019) pagi.

Korban tewas adalah Dani (46) akibat luka tembak di perut. Sedangkan, lima kawannya luka-luka. Mereka adalah Daniel Yanwarin (luka tembak di paha kiri), Heri Kiswanto (luka bacok di lengan), Titus (luka lecet di perut), Stevanus (luka robek pada tangan kanan), dan Hendrikus (luka robek di kaki dan dagu).

Baca Juga: Bacok Orang saat Tawuran, Remaja Ini Diringkus Polisi saat Melamar Kerja

Menurut Indarto, peristiwa bermula ketika enam korban berada di dalam lahan kosong tersebut pada pukul 21.00. Tiba-tiba sekelompok orang menggunakan tiga unit mobil masuk ke lokasi. Terjadilah keributan dan penembakan.

"Ada sekitar 20 orang datang ke sana, cekcok langsung diserang," kata Indarto.

Indarto tak menyebut alasan percekcokan sampai terjadi duel maut tak seimbang itu. Menurut dia, selain terdapat korban tewas dan luka-luka, tiga unit sepeda motor milik korban juga dibakar oleh sekelompok orang tersebut.

"Ada selongsong peluru juga yang ditemukan di lokasi kejadian," katanya lagi.

Kuasa hukum korban, Budiyono menyatakan, keenam korban merupakan penjaga lahan sengketa yang diminta oleh pihak yang bersengketa.

Baca Juga: Polisi Bantah Ada Tawuran Petasan saat Lebaran di Harmoni Jakarta Pusat

"Satu meninggal, lima korban luka dilarikan ke RSUD Kota Bekasi. Hingga Sabtu malam, tinggal satu orang yang masih dalam perawatan, lainnya sudah pulang dan juga sudah diperiksa penyidik," katanya.

Budiyono menyatakan, korban disuruh menjaga tanah seluas 1.700 meter persegi oleh Acam bin Mendung, ahli waris dari Zaelani Hamid. Yang bersangkutan tengah bersengketa dengan sebuah perusahaan properti dan seorang ahli waris lainnya di sana.

"Acam sekarang posisinya ditahan atas laporan pengembang dengan tuduhan penipuan sampai pemalsuan," kata Budiyono.

Ia meminta polisi serius menangani kasus duel maut tersebut. Budiyono mengingatkan adanya penggunaan senjata api.

"Ranah ini kami serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian," kata dia.

Salah satu korban duel maut tak seimbang di samping apartemen Metro Galaxy Park, Kota Bekasi, Jawa Barat, Heri Amora (32) mengaku, sebelum ada penyerangan, pelaku terlebih dahulu mematikan aliran listrik di tempat kejadian.

"Saat itu saya bersama teman-teman tengah istirahat," kata Heri.

Heri bersama lima korban lainnya merupakan penjaga lahan sengketa yang tinggal di bangunan semi permanen yang ada di lokasi tersebut. Dia mengatakan saat itu ada sekitar 30 hingga 50 orang yang datang melakukan penyerangan. Para pelaku semua mengenakan masker dan topi.

"Usai lampu padam, lalu terdengar suara tembakan," katanya.

Korban lainnya, Titus mengatakan usai mendengar suara tembakan sekelompok orang tersebut lantas meminta orang yang ada di dalam kamar untuk keluar.

Setelah keluar bersama korban lain, mereka diperintahkan untuk tidak mendekati Dani yang diketahui menjadi korban tewas akibat ditembak pelaku.

"Tidak ada yang boleh mendekat ke korban tewas. Saya dilempar pakai balok sampai luka di perut," katanya. (Antara)

Load More