SuaraJabar.id - Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Kota Depok Jawa Barat masih diwarnai antrean panjang orang tua siswa yang akan mendaftarkan anaknya di beberapa sekolah.
Bahkan, antrean panjang tersebut terjadi sejak Pukul 04.00 WIB. Pemandangan tersebut diungkapkan penjaga SMP Negeri 8 Kota Depok, Nurhadi yang harus membuka gerbang lebih awal dibanding biasanya.
"Nomor antrian seharusnya baru dibuka pada pukul 08.00 WIB. Tetapi, karena antrian mengular terlalu panjang, dirinya terpaksa membuka lebih awal," katanya kepada Suara.com, Kamis (4/7/2019).
Dikemukakan Nurhadi, jika gerbang sekolah tidak dibuka berakibat pada macetnya jalanan yang berada di sekitar lokasi sekolah tersebut.
Baca Juga: Jadi Korban PPDB Zonasi, Puluhan Orangtua dan Siswa Demo di Depok
"Sudah banyak yang datang sejak pukul 04.00 WIB. Kalau kita diemin nanti macet jalanan di luar. Makanya dibuka satu jam lebih awal untuk ambil nomor antriannya," terang Nurhadi.
Menurut Nurhadi, meski informasi tentang waktu pembukaan pengambilan nomor sudah ada sebelumnya. Tetapi masih banyak saja orang tua yang datang lebih awal.
"Ibu-ibu umumnya yang udah datang sebelum subuh," jelas dia.
Para orangtua sebetulnya juga dapat melakukan pendaftaran secara online. Hal ini dirasa lebih efektif dan efisien. Sebab, mereka tidak perlu datang ke sekolah untuk mengambil nomor antrian. Namun, menurut Nurhadi masih banyak juga orang tua siswa yang belum tahu informasi itu.
"Ada sistem online juga. Tapi memang banyak yang belum tau," kata dia.
Baca Juga: PPDB Sistem Zonasi, 21 Murid Miskin Gagal Masuk SMA Negeri Depok
Sementara itu salah satu pendaftar, Imam (23), menyebutkan sudah datang sejak Pukul 05.30 WIB. Dia menemani keponakan untuk mendaftar.
Berita Terkait
-
Masih Lakukan Kajian Mendalam, Nasib PPDB Zonasi Tunggu Keputusan Prabowo di Sidang Kabinet
-
Prabowo Panggil Mendikdasmen Abdul Mu'ti Bahas Nasib PPDB Zonasi, Ini Hasilnya
-
Prabowo Panggil Mendikdasmen Abdul Mu'ti ke Istana, Bahas Persoalan Gaji Guru dan Sistem Zonasi
-
Menanti Nasib Zonasi di Tangan Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Bertahan, Berubah, atau Dihapus?
-
Nasib PPDB Sistem Zonasi akan Diputuskan pada Februari 2025
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
Terkini
-
Penghitungan Sementara KPU: Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Unggul Telak di Pilgub Jabar
-
Enam Petugas KPPS Meninggal, KPU Jabar: Bukan Hanya Kelelahan, Tapi Memang Ada yang Sakit
-
Dedi-Erwan Unggul Quick Count, Anak Bos Persib: Insya Allah Hasil Resmi Tak Beda Jauh dengan Hitung Cepat
-
Ada Potensi Pemungutan Suara Ulang di Karawang dan Sukabumi, Pj Gubernur Jabar: Tunggu Bawaslu
-
Petugas TPS Meninggal Saat Bertugas, Begini Pesan PJ Gubernur Jabar