Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Jum'at, 05 Juli 2019 | 18:01 WIB
Tukang bubur, tersangka kasus mayat bocah dalam ember di Bogor. (antara)

SuaraJabar.id - Kapolres Bogor AKBP AM Dicky menyebut, Hartoyo (23), tukang bubur yang menjadi tersangka kasus pencabulan dan pembunuhan terhadap bocah perempuan berinisial FAN (7) mengidap kelainan seksual.

Dari penyidikan sementara, H sempat menonton film forno sebelum melakukan tindakan lucah kepada korban.

"Motifnya karena punya kelainan seks. Sebelumya, pelaku sempat nonton video porno," kata Dikcy di Mapolres Bogor, Jumat (5/7/2019).

Baca Juga: Hobi Colong Kancut Wanita, Pembunuh Bocah dalam Ember 2 Kali Diusir Warga

Pelaku pembunuhan bocah perempuan 7 tahun di Bogor ditangkap polisi. (Suara.com/Rambiga)

Aksi pembunuhan yang dilakukan tersangka ini terbilang sadis. Sebelum dicabuli, H sempat mencelupkan kepala korban ke dalam ember berisi air. Setelah meninggal dunia, pelaku juga memperkosa korban dan jasadnya disembunyikan di bak mandi.

"Setelah meninggal dunia, pelaku melampiaskan seksnya ke korban. Korban disembunyikan di bak mandi dan pelaku melarikan diri" kata dia.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal berlapis, yakni Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 81, 82 Undang Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup.

Lebih lanjut, Dicky mengaku polisi masih mendalami kasus ini untuk mengetahui apakah ada korban lain atau tidak dari aksi pencabulan yang dilakukan tersangka.

"Kami akan dalami terus, apakah masih ada korban lainnya atau tidak. Kita beri pasal berlapis karena pembunuhannya dan perlindungan anaknya," tandasnya.

Baca Juga: Cabuli dan Dimasukkan Bocah ke Ember, Tukang Bubur Dijerat Pasal Berlapis

Aksi pencabulan dan pembunuhan terhadap bocah SD itu dilakukan H di rumah kontrakannnya di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu 29 Juni 2019. Sejak sempat menghilang selama tiga hari, FAN ditemukan sudah terbujur kaku alias tewas di rumah kontrakan H. Saat ditemukan, jasad korban ditutup karpet dan ember besar.

Load More