SuaraJabar.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok akan memrioritaskan mengusung kadernya sendiri untuk maju dalam ajang kontestasi politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Meski begitu, hingga saat ini PKS masih belum memastikan nama calon yang akan maju dalam Pemilihan Wali Kota Depok tersebut.
"PKS belum final (mengusung calon wali kota). Masih proses," kata Ketua Tim Pemenangan Pemilu Wilayah (TPPW) DPW PKS Jawa Barat Haru Suandharu ketika dikonfirmasi Suara.com di Depok, Senin (26/8/2019).
Walau belum ada nama yang akan diusung, namun partai yang berhasil menggeser PDI Perjuangan di Kota Belimbing tersebut, akan memrioritaskan kader internal PKS yang sudah melalui tahapan Pemira dan melalui proses pertimbangkan di DPP PKS.
"Kader menjadi prioritas (yang diusung ). Pengambilan keputusan di DPP, hasil pemira salah satu komponen saja dalam pengambilan keputusan melalui pertimbangkan tapi tidak mutlak," jelasnya.
Haru menambahkan, untuk penentuan nama calon yang akan diusung PKS dalam Pilkada Depok 2020 belum bisa ditentukan waktunya. Sebab, tahapan proses penentuan calon Wali kota ini prosesnya masih panjang.
"Belum tahu, sepertinya masih panjang. Karena masih perlu menentukan koalisi, nama kandidat, pasangan calon walikota/wakil, dan lainya, " pungkasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Mohammad Idris belum mendapat kendaraan politik untuk maju lagi dalam ajang kontestasi politik tersebut.
Jika tahun 2015 silam, Idris diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), saat ini diakuinya masih menunggu partai politik yang akan mengusungnya dalam Pilkada 2020.
Baca Juga: 7 Parpol Bersatu Jelang Pilkada Depok 2020
"Soal pilkada akan dimulai September untuk tahapannya, saya akan mengumumkan setelah tahapan," kata Idris di Wisma Hijau Kecamatan Cimanggis pada Selasa (20/8/2019).
Idris mengklaim banyak komunitas yang menudkungnya maju kembali menduduki kursi nomor satu di Kota Depok.
Komunitas tersebut terdiri dari kelompok agama, pemuda dan kewilayahan yang sudah menyatakan dukungan serta mendeklarasikannya.
"Tentunya harus ada kendaraan politik maju di pilwalkot 2020 ini. Saya harus punya tiket. Dan berkoalisi dengan parpol pendukung. Nanti saya kabarkan setelah mendapatkan tiket kendaraan politik maju di pilwalkot. Kendaraan politik yang mahal belum tentu bagus," katanya.
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
RUPSLB, Ini Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI
-
Gara-Gara Lisa Mariana? Kuasa Hukum Atalia Jawab Ini di Sidang Cerai Ridwan Kamil
-
Kinerja Keuangan Solid, BRI Bagikan Dividen Interim Tahun Buku 2025
-
Gugatan Cerai Atalia Praratya Masuki Sidang Perdana, Begini Pesan untuk Ridwan Kamil
-
Program BRI Peduli Komitmen Salurkan Bantuan ke Lebih dari 40 Lokasi Bencana